Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 44 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setidaknya 44 orang tewas, termasuk 15 anak-anak dalam serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza. Selain itu, lebih dari 350 warga sipil juga dilaporkan terluka.
Sejumlah warga sipil yang berhasil menyelamatkan diri mengatakan wilayah Gaza telah terkepung dengan pasukan Israel.
Baca Juga: Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari Gaza
1. Gencatan senjata mulai Minggu malam
Dilansir dari Al Jazeera, Senin (8/8/2022), Israel dan Palestina menyepakati gencatan senjata pada Minggu (7/8/2022) malam waktu setempat untuk mengakhiri perang tersebut.
Perwakilan Israel mengumumkan bahwa gencatan senjata berlaku mulai 23.30 waktu setempat. Gencatan senjata ini disebut tercapai berkat mediasi dari Mesir.
Baca Juga: Mesir Tengahi Konflik Israel dan Islamic Jihad
2. Serangan Israel telah berjalan tiga hari
Editor’s picks
Serangan dari Israel yang dimulai pada Jumat (5/8/2022) dengan menargetkan seorang komandan senior dari pejuang Palestina. Sejak saat itu, rudal Israel menghancurkan rumah, gedung apartemen dan kamp pengungsi. Pihak Militer Israel juga telah memperingatkan bahwa penyerangan tersebut bisa berlangsung selama seminggu.
Di antara mereka yang tewas pada Jumat itu adalah Um Walid. Dia adalah seorang pria berusia 73 tahun, yang ketika itu ia sedang mempersiapkan pernikahan untuk putranya. Dia meninggal dalam serangan terhadap mobil di kamp pengungsi Beit Hanoun.
Dari pihak pejuang Palestina sendiri, mereka membalas serangan Israel dengan meluncurkan lebih dari 400 roket ke Israel, namun kenyataannya kebanyakan dari roket itu berhasil digagalkan. Sementara itu, belum ada lapora korban serius menurut layanan ambulans Israel.
Baca Juga: Hari Kedua Serangan Israel ke Gaza, 24 Orang Tewas Termasuk Anak-anak
3. Blokade Israel di Jalur Gaza
Setidaknya sekitar 2,3 juta warga Palestina telah memadati pesisir Gaza. Israel dan Mesir secara ketat membatasi pergerakan orang serta barang masuk dan keluar dengan memberlakukan blokade darat dan laut dengan alasan masalah keamanan.
Israel menghentikan pengangkutan bahan bakar yang direncanakan ke Gaza tak lama sebelum penyerangan pada Jumat. Mereka juga merusak pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu yang mengurangi pembagian listrik menjadi sekitar delapan jam per harinya.
Perbatasan yang memisahkan antara Israel dengan Gaza sebagian telah sepi sejak Mei 2021. Saat itu, perang 11 hari antara keduanya yang menewaskan sedikitnya 250 orang-orang Gaza dan 13 di Israel.