Korsel Siagakan Militer usai Dapat Ancaman Pembalasan dari Korut 

Korut menuduh Korsel menyebarkan virus COVID-19

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) kini siaga terkait ancaman Korea Utara (Korut) yang disebut mengkhawatirkan. Apalagi Korut baru-baru ini mengancam akan menyerang karena menganggap Korsel menyebarkan virus COVID-19.

Adik pemimpin Kim Jong Un, Kim Yo Jong, berniat untuk membalas Korsel karena membawa COVID-19 masuk ke Pyongyang.

Baca Juga: Korsel Banjir, Korut Malah Buka Pintu Bendungan Air 

1. Korsel siagakan pasukan militer

Korsel Siagakan Militer usai Dapat Ancaman Pembalasan dari Korut https://www.wikitribune.com

Menteri Pertahanan Korsel, Lee Jong Sup, kini menyiagakan tentara untuk mengantisipasi serangan Korut tersebut. “Posisi jelas kami adalah militer bakal merespons dengan tegas provokasi langsung dari Korut,” kata Lee, dikutip dari The Korean Herald, Jumat (12/8/2022).

“Dalam kasus provokasi ini, kami berencana membalasnya dengan menempatkan kemampuan militer Korsel dan mengoperasikan aset strategis Amerika Serikat,” lanjut dia.

Baca Juga: Kim Jong Un Umumkan Korut Bebas COVID-19 

2. Korut akan membalas Korsel

Korsel Siagakan Militer usai Dapat Ancaman Pembalasan dari Korut Adik dari Kim Jong-un, Kim Yo-jong. (Instagram.com/kim_yo_jong1987)

Korut menuduh selebaran, brosur-brosur yang diterbangkan dengan balon itulah yang membawa virus COVID-19 masuk ke negaranya. Kim Yo Jong mengatakan, banyak negara termasuk WHO juga mengakui adanya penularan COVID-19 melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi.

“Saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menyalahkan Korsel atas wabah COVID-19 dan ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” lapor KCNA.

Baca Juga: Stres Masalah Ekonomi, Angka Perceraian di Korut Melonjak 

3. Kim Jong Un mengumumkan bahwa Korut bebas dari COVID-19

Korsel Siagakan Militer usai Dapat Ancaman Pembalasan dari Korut Pemimpin Korut Kim Jong-un pakai masker di tengah merebaknya virus COVID-19 di Pyongyang. (dok. NK News)

Kim Jong Un mengumumkan kemenangan negaranya melawan pandemik virus COVID-19. Korut juga telah sepenuhnya mencabut sejumlah peraturan terkait COVID-19.

Menurut media pemerintah Korut, KCNA, sejak 29 Juli 2022, sudah tidak ada kasus yang dicurigai sebagai kasus COVID-19, walaupun sejak awal negara komunis ini hanya menyebut virus COVID-19 sebagai virus ‘demam tinggi’.

Sementara, sejumlah pihak dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan pernyataan Korut ini. Pasalnya, sejak ditemukan kasus pertama demam tinggi di Pyongyang pada awal Mei 2022, Korut tak pernah membuka data yang sebenarnya terkait penyebaran virus tersebut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya