Kursi Myanmar Kosong di Pertemuan Menlu ASEAN 

Rangkaian AMM Retreat dimulai hari ini

Jakarta, IDN Times - Indonesia menggelar pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Jakarta, Jumat (3/1/2023), di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Diawali dengan working lunch yang dituanrumahi oleh Indonesia, pertemuan dilanjutkan dengan ASEAN Coordinating Council. 

1. Kursi Myanmar kosong

Kursi Myanmar Kosong di Pertemuan Menlu ASEAN Menlu ASEAN di ASEAN Coordinating Council, Jakarta. (IDN Times/Sonya Michaella)

Dalam pantauan IDN Times di lokasi, kursi Myanmar terlihat kosong. Hingga, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka pertemuan, kursi Myanmar pun tetap kosong.

Sebelumnya, Retno telah menegaskan bahwa Indonesia tetap mengundang Myanmar, namun dari bukan dari level politik.

Baca Juga: Jokowi Terima Menlu-Sekjen ASEAN, Minta Tak Jadi Proksi Siapapun

2. Lima Poin Konsensus tetap menjadi mekanisme yang dipakai ASEAN

Kursi Myanmar Kosong di Pertemuan Menlu ASEAN Sebagian besar warga Myanmar menentang adanya kudeta militer di Myanmar. (Twitter.com/HninWood)

Retno juga mengatakan bahwa 5PC merupakan satu-satunya pendekatan yang dilakukan ASEAN untuk membantu Myanmar. Hal ini juga sudah disampaikan kepada Min Aung Hlaing.

“Kita selalu sampaikan message kepada junta militer bahwa implementasi five-point consensus adalah pendekatan ASEAN, satu-satunya pendekatan ASEAN untuk membantu Myanmar,” tuturnya, beberapa waktu lalu.

“Unfortunately, sampai saat ini belum ada kemajuan signifikan, kita akan berusaha terus, mencoba mengajak semua pihak yang ada di Myanmar untuk mengimplementasikan five-point consensus,” ucap Retno lagi.

3. Posisi Indonesia konsisten

Kursi Myanmar Kosong di Pertemuan Menlu ASEAN Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno menegaskan, posisi Indonesia sampai saat ini masih konsisten dalam mengimplementasikan 5PC.

“Posisi Indonesia konsisten karena ini sudah keputusan para Leaders ASEAN untuk tetap mengimplementasikan five-point consensus. Jadi kita ingin implementasi five-point consensus ini menjadi platform utama mekanisme utama dari ASEAN untuk berkontribusi untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya,” ungkapnya.

Namun, Retno menambahkan, hanya bangsa Myanmar-lah yang bisa mengakhiri krisis ini.

“Sekali lagi yang dapat menolong Myanmar itu adalah bangsa Myanmar sendiri. ASEAN itu membantu, ingin membantu mereka. Mereka ini kan negara yang berdaulat jadi kita selalu sampaikan bahwa kita siap bantu sebagai keluarga, kita siap bantu dan teman-teman tahu sejarah Myanmar sangat kompleks, tapi kita sebagai keluarga kita siap bantu,” pungkasnya.

Baca Juga: Menlu ASEAN Bahas Isu Myanmar Siang Ini di Jakarta 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya