Liz Truss, Menlu yang Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris 

Liz Truss sempat menolak Brexit.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris untuk menggantikan Boris Johnson menduduki kursi perdana menteri.

Truss sempat menghadiri pertemuan Menlu G20 di Bali dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Di hari perhelatan pertemuan tersebut, Truss harus buru-buru kembali ke London karena Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Inggris Dukung Liz Truss sebagai Perdana Menteri

1. Menjabat selama 11 bulan sebagai menlu Inggris

Liz Truss, Menlu yang Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss (Liz Truss) di Jakarta, Kamis (11/11/2021). (dok. Kemenlu RI)

Dilansir dari Washington Post, Senin (5/9/2022), Truss telah menjabat selama 11 bulan sebagai menlu. Ia merupakan salah satu sosokvyang mendukung agar Inggris tetap berada di Uni Eropa, namun pada akhirnya dia juga mendukung Brexit.

Dalam hubungan bilateral dengan Indonesia, setidaknya Truss telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, London dan Bali.

Di London, Indonesia dan Inggris menyepakati Roadmap Kemitraan Indonesia-Inggris 2022-2024.

Roadmap ini memuat program kerja sama strategis di bidang ekonomi, politik, keamanan dan lingkungan hidup. Salah satunya adalah kesepakatan menghapuskan praktik perdagangan diskriminatif melalui penjajakan pembuatan mutual recognition untuk standardisasi dan sertifikasi.

Baca Juga: Menlu Inggris Liz Truss Dijagokan Jadi PM Pengganti Boris Johnson

2. Karier Truss yang cukup mulus

Liz Truss, Menlu yang Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss. (twitter.com/FCDOGovUK)

Di lingkaran pemerintahan Inggris, karir Truss dianggap yang selalu mulus. Sejak memasuki Parlemen pada 2010, Truss dengan cepat menaiki tangga politik Inggris.

Ia juga telah memegang sejumlah posisi di kabinet pemerintahan David Cameron, Theresa May dan Boris Johnson.

Truss lahir di Oxford pada 1975 dari ayah yang berprofesi sebagai profesor matematika dan ibunya yang seorang perawat. Ia merupakan jebolan dari Universitas Oxford.

Masa remaja Truss dihabiskan mengikuti pawai untuk Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir, sebuah organisasi yang menentang keras keputusan pemerintah Margaret Thatcher yang kala itu mengizinkan hulu ledak nuklir Amerika Serikat dipasang di RAF Greenham Common, barat kota London.

Baca Juga: 2 Kandidat Terkuat untuk Jabat PM Inggris: Rishi Sunak dan Liz Truss

3. Truss dinilai lebih populer dari Rishi Sunak

Liz Truss, Menlu yang Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss. (twitter.com/trussliz)

Bertarung dengan eks Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, kini publik Inggris menganggap Truss lebih populer, terlepas dari janjinya memotong pajak untuk meringankan warga berpendapatan rendah.

Berdasarkan kinerja, Truss dinilai lebih bekerja keras daripada Sunak. Selain itu, para anggota Konservatif menganggap Truss memiliki pengalaman di dalam politik. Truss berjanji akan memangkas pajak dan memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang dihadapi Inggris.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya