Liz Truss Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris, Ganti Boris Johnson
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Liz Truss terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru, menggantikan Boris Johnson. Truss berhasil mengalahkan eks Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak.
Sejak awal, Truss memang sudah diprediksi akan memenangkan pemilihan ini. Selain menjadi PM, Truss juga menjabat sebagai pemimpin baru Partai Konservatif.
1. PM perempuan ketiga di Inggris
Dilansir BBC, pada Senin (5/9/2022), Truss menjadi PM perempuan ketiga di Inggris setelah Margaret Thatcher dan Theresa May.
Awalnya, ada 11 kandidat dalam pemilihan PM sekaligus pemimpin Konservatif ini. Setelah digelar pemungutan suara putaran demi putara, kandidat tersisa hanyalah Truss dan Sunak.
Seiring dengan persaingan keduanya, popularitas Sunak kian menurun. Sunak sempat dikecam karena menjadi menteri yang pertama kali mengundurkan diri dari kabinet Boris Johnson. Sunak juga dinilai memiliki pendekatan ekonomi yang ortodoks untuk mengatasi krisis ekonomi.
Baca Juga: Muncul Petisi Minta Boris Johnson Jadi WN dan PM Ukraina
2. Truss janji membenahi ekonomi Inggris
Editor’s picks
Dalam wawancaranya dengan BBC, jika terpilih menjadi PM, Truss akan membenahi ekonomi Inggris, terutama isu pasokan energi.
“Dalam satu minggu jika saya terpilih, akan ada pengumuman soal masalah ini,” kata Truss.
Truss bahkan berjanji untuk memotong pajak, tetapi janji ini dikritik bahwa pemotongan pajak tersebut tidak akan berguna bagi orang-orang berpendapatan rendah.
Dia juga memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang dihadapi Inggris.
3. Segera menghadap Ratu Elizabeth II
Dengan terpilihnya Truss sebagai PM Inggris yang baru, esok hari Truss dijadwalkan akan menghadap Ratu Elizabeth II sekaligus mulai bekerja.
Dalam laporan sejumlah media, Konservatif mengungkapkan bahwa Truss memenangkan 81.326 suara dibanding Sunak yang hanya meraup 60.399 suara.
Baca Juga: Ini Tiga Skandal Politik yang Mencoreng Wajah Boris Johnson