Mahathir Mohamad Maju Jadi Anggota Parlemen Malaysia 

Mahathir wakili dapil Langkawi

Jakarta, IDN Times - Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali ke dunia politik. Ia dilaporkan maju sebagai anggota parlemen Malaysia mewakili daerah pemilihan Langkawi.

Namun, Mahathir masih bungkam apakah ia akan mencoba maju, mencalonkan diri menjadi PM Malaysia. Pemilu Malaysia atau GE15 sedianya akan digelar pada 19 November 2022 mendatang.

1. Hanya sebagai anggota parlemen

Mahathir Mohamad Maju Jadi Anggota Parlemen Malaysia Mahathir Mohamad saat menjabat Perdana Menteri Malaysia, berpidato pada pembukaan Doha Forum, di Doha, Qatar, pada 14 Desember 2019. ANTARA FOTO/Qatar News Agency/Handout via REUTERS

Dilansir dari The Star, Selasa (1/11/2022), Mahathir bahkan membentuk koalisi baru bernama Gerakan Tanah Air. Namun, popularitas koalisi ini dirasa tak meningkat menjelang pemilu 18 hari lagi.

“Kami telah membuat keputusan. Mahathir Mohamad adalah calon di Langkawi, tetapi bukan sebagai calon PM, hanya calon anggota parlemen,” kata Mahathir.

“Kami (koalisi) belum memutuskan siapa yang akan menjadi PM karena calon PM hanya relevan jika kami menang,” lanjut dia.

Baca Juga: Mahathir Mohamad Bantah Pernah Terima Sumbangan Politik Rp8 Miliar

2. Mahathir merupakan PM Malaysia terlama

Mahathir Mohamad Maju Jadi Anggota Parlemen Malaysia Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (ANTARA FOTO/REUTERS/Lai Seng Sin)

Awalnya, Mahathir merupakan PM Malaysia dari Partai UMNO selama 22 tahun. Ia melepaskan jabatannya pada 2003 silam.

Namun, pada 2016, Mahathir mengejutkan publik dengan niatnya maju lagi sebagai PM Malaysia untuk mengatasi kasus korupsi 1MDB.

Mahathir yang saat itu maju dari pihak oposisi, memenangkan pemilu dan kembali memimpin Negeri Jiran di usia 93 tahun. Ia berhasil menggulingkan kepemimpinan UMNO kala itu.

 

3. Koalisinya tidak hanya untuk Melayu

Mahathir Mohamad Maju Jadi Anggota Parlemen Malaysia Menara Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Gerakan Tanah Air, koalisi baru yang dibentuk Mahathir diyakini banyak pihak hanya menguntungkan orang Melayu. Namun, Mahathir membantah hal tersebut.

“Meskipun koalisi Melayu-sentris, tapi orang non-Melayu tidak perlu takut karena Gerakan Tanah Air akan memberikan tempat kepada ras lain di pemerintahan,” ujar Mahathir.

“Harap diingat bahwa sejak Malaysia merdeka, negara ini punya pemerintah oleh Melayu. Namun orang non-Melayu selalu selangkah lebih maju sehingga orang Melayu pun tertinggal,” pungkasnya.

Baca Juga: Mahathir Serukan Rebut Riau, Kemenlu: Sampai Kapanpun Milik NKRI!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya