Menhan Inggris Samakan Putin dengan Nazi karena Invasi ke Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (pixabay.com/DimitroSevastopol)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba mengintimidasi dunia dengan parade militernya di Moskow. Wallace pun menyamakan Putin dengan Nazi Jerman.
Hari ini Rusia memperingati Hari Kemenangan, menandai bebasnya Uni Soviet dari Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Baca Juga: Rusia Sebut Hitler Keturunan Yahudi, PM Israel: Putin Sudah Minta Maaf
1. Putin ingin dunia terintimidasi
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Victory Day (dok. BBC)Berbicara di Museum Tentara Nasional di London, Wallace mengatakan, Putin ingin dunia takut dengan perayaan Rusia hari ini.
“Benar-benar apa yang diinginkan Putin adalah orang-orang Rusia dan dunia terintimidasi oleh parade militer yang sedang berlangsung,” kata Wallace, dikutip dari BBC, Senin (9/5/2022).
Di Lapangan Merah, Moskow, diketahui parade militer tengah dilaksanakan. Parade ini berlangsung di 28 kota di Rusia, yang melibatkan 65 ribu orang, 2.400 kendaraan militer dan 400 pesawat.
2. Putin disamakan dengan Nazi
Editor’s picks
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Victory Day (dok. BBC)Wallace juga menyamakan Putin dengan Nazi karena menginvasi Ukraina.
“Putin dan lingkaran politiknya mencerminkan fasisme dan tirani yang setara dengan Nazi Jerman, mengingat invasi mereka saat ini ke Ukraina,” ucap dia.
Wallace menambahkan, Putin mengulangi kesalahan rezim pada masa lalu dengan terus-terusan membombardir Ukraina.
Baca Juga: Hari Kemenangan Rusia, Putin: Operasi Militer ke Ukraina Diperlukan
3. Invasi Rusia ke Ukraina tak beralasan
Sisa-sisa Rumah Sakit Mariupol setelah serangan di Mariupol, Ukraina, pada Rabu 9 Maret 2022. (Dewan Kota MariupoL/AP/CBC)Tak hanya itu, Wallace menganggap invasi Rusia ke Ukraina tak beralasan.
“Invasi Rusia ke Ukraina tak beralasan dan ilegal. Mereka menyerang warga tak bersalah,” tutur dia.
Berita Terkini Lainnya
