Menlu AS Minta China Tak Tambah Aktivitas Militer ke Taiwan

AS tetap komitmen dengan One China Policy

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meminta agar China tidak dengan sengaja menciptakan krisis di Selat Taiwan. Hal ini ia utarakan saat bertemu dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, 4 Agustus 2022 kemarin.

Ketegangan antara China dan Taiwan meningkat usai Ketua DPR AS, Nancy Pelosi nekat mengunjungi Taipei dan bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.

Baca Juga: 8 Tindakan China untuk Menghukum AS usai Nancy Pelosi Kunjungi Taiwan

1. AS menentang segara upaya untuk mengubah status quo

Menlu AS Minta China Tak Tambah Aktivitas Militer ke TaiwanMenteri Luar Negeri AS, Antony Blinken (twitter.com/Somali Guardian)

Blinken menegaskan, Amerika Serikat senantiasa memiliki kepentingan yang tetap untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

“Kami menentang segala upaya sepihak untuk mengubah status quo, terutama dengan kekerasan. Kami tetap berkomitmen terhadap kebijakan “satu China”, dipandu oleh komitmen kami di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan (Taiwan Relations Act), tiga Komunike bersama (Three Communiqués), dan Enam Jaminan (Six Assurances),” kata Blinken, dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima IDN Times, Sabtu (6/8/2022).

Baca Juga: 68 Jet Tempur dan 13 Kapal Perang China Tembus Zona Taiwan 

2. AS meminta China tidak meningkatkan aktivitas militernya

Menlu AS Minta China Tak Tambah Aktivitas Militer ke TaiwanMenteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)

Blinken juga mengaku bahwa AS telah menghubungi dan melibatkan sejumlah pihak di China untuk menyampaikan pesan agar Negeri Tirai Bambu untuk tidak meningkatkan serangan ke Taiwan.

“Saya ingin menekankan bahwa tidak ada yang berubah dengan posisi kami, dan saya sangat berharap bahwa Beijing tidak akan dengan sengaja menciptakan krisis atau mencari dalih untuk meningkatkan aktivitas militernya yang agresif,” lanjut Blinken.

Baca Juga: Konflik China-Taiwan Memanas, Gimana Dampaknya ke Ekonomi RI?

3. Jet militer dan kapal perang China terobos zona Taiwan

Sementara itu, Sekitar 68 jet tempur milik China menerobos garis median Selat Taiwan pada Jumat (5/8/2022). Selain jet tempur, China juga mengirim 13 kapal perang. Seorang sumber pemerintahan Taiwan mengatakan, 68 jet militer China tersebut melintasi garis batas Taiwan meski hanya sebentar.

Untuk merespons latihan militer China sejak dua hari lalu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan mengirim pesawat militer dan sistem rudal berbasis darat untuk memantau situasi di Selat Taiwan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya