RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari Krisis

Indoneia Office of Special Envoy ASEAN 

Jakarta, IDN Times - Menjabat ketua ASEAN tahun 2023, Indonesia berkomitmen akan membantu Myanmar keluar dari krisis politik. Myanmar masih dilanda krisis sejak pemerintahan diambil alih junta militer melalui kudeta pada 1 Februari 2021.

Dunia internasional termasuk ASEAN sudah berupaya membantu penyelesaian krisis salah satunya melalui Lima Poin Konsensus, tapi hingga kini 

“Sebagai ketua dan sesuai amanah Lima Poin Konsensus, Indonesia akan berupaya semaksimal mungkin membantu Myanmar keluar dari krisis politik,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu, di Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: ASEAN Punya Sekjen Baru, Lanjutkan Prioritas Kawasan 

1. Special Envoy dipegang oleh Menlu Retno

RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari KrisisMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno mengatakan, kantor Wakil Khusus atau Special Envoy akan dibentuk dan dipimpin oleh dirinya selama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Langkah yang akan diambil Indonesia akan selalu berdasar prinsip dan nilai fundamental Piagam ASEAN secara keseluruhan, antara lain kepatuhan pada supremasi hukum, pemerintahan yang baik, serta prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.

“Sesuai 5PC dan keputusan KTT ASEAN di Phnom Penh, Indonesia akan melakukan engagement dengan semua stakeholders,” tegas Retno.

“Hanya melalui engagement dengan semua stakeholders, maka mandat 5PC mengenai fasilitasi bagi terciptanya dialog nasional dapat dilakukan. Kolaborasi dengan Utusan Khusus Sekjen PBB akan terus dilakukan,” lanjutnya.

Baca Juga: Myanmar Rayakan Hari Kemerdekaan di Tengah Krisis Politik 

2. Indonesia minta akses kemanusiaan dilanjutkan

RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari KrisisSituasi di salah satu wilayah di Myanmar di kala pandemi COVID-19 dan junta militer Myanmar. (Twitter.com/RvlBurma2)

Indonesia meminta agar akses kepada semua stakeholders diberikan untuk Sekjen ASEAN dan AHA Centre, agar mereka dapat melanjutkan misi bantuan kemanusiaan.

“Keketuaan Indonesia juga akan memastikan bahwa pembangunan komunitas ASEAN akan tetap menjadi fokus utama,” ucap Retno lagi.

Baca Juga: Menlu RI: ASEAN Tak Boleh Didikte Junta Myanmar!

3. KTT ASEAN akan digelar dua kali tahun ini

RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari KrisisLogo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. (Youtube Setpres RI)

Retno mengatakan, KTT ASEAN akan digelar dua kali yaitu bulan Mei dan bulan September 2023.

“Isu Myanmar tidak akan dibiarkan menyandera proses penguatan pembangunan komunitas ASEAN,” pungkas Retno.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya