Menlu RI: G20 Harus Bisa Bangkitkan Semangat Kolaborasi 

Menlu Retno hadiri pertemuan Menlu G20 di India

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menghadiri pertemuan para Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di New Delhi, India. Dalam pertemuan tersebut, Retno  menyerukan agar G20 dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali semangat kolaborasi global dan perdamaian Ukraina.

Pada pertemuan Sesi 1 dengan topik “Memperkuat Multilateralisme, Keamanan Pangan dan Energi, dan Kerja Sama Pembangunan"; Retno menyampaikan bahwa bencana gempa bumi di Turki menunjukkan semangat kolaborasi masih ada.

"Semangat inilah yang sangat diutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan global saat ini," kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).

1. Pemulihan di Ukraina harus dipercepat

Menlu RI: G20 Harus Bisa Bangkitkan Semangat Kolaborasi Sejumlah orang berseragam melempatkan berbagai benda ke api di depan gedung intelijen di unit Kementrian Pertahanan Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas.

Tahun lalu, para pemimpin G20 menunjukkan semangat serupa di Bali. Di tengah situasi yang sulit, Retno mengungkapkan mereka dapat mengesampingkan perbedaan dan menyepakati hasil konkret yang bermanfaat bagi seluruh dunia.

Retno menekankan, spirit kolaborasi ini perlu terus dihidupkan untuk mempercepat pemulihan global dan mengakhiri perang di Ukraina.

"Jika perang di Ukraina terus berlanjut, situasi global akan makin memburuk. Oleh karena itu, perang harus dihentikan. Penyelesaian secara damai harus terus diupayakan," tegas Retno.

Dia menambahkan, perang di Ukraina semakin menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan pembangunan arsitektur keamanan kawasan yang inklusif guna menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi global berada di titik terendah dalam dua dekade. Sekitar 349 juta orang di 79 negara mengalami krisis pangan. Jika krisis amonia tidak diatasi, krisis pangan akan semakin parah, terutama bagi negara berkembang.

Baca Juga: AS Tak akan Temui China-Rusia di Pertemuan Menlu G20

2. Retno memaparkan fokus keketuaan Indonesia di ASEAN

Menlu RI: G20 Harus Bisa Bangkitkan Semangat Kolaborasi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi perkenalkan logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. (dok. Kemlu RI)

Keketuaan Indonesia di ASEAN juga akan bekerja keras untuk memperluas upaya ini ke kawasan Indo-Pasifik.
 
"Indonesia akan fokus mendorong implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific agar semua negara dapat berkembang bersama," ujar Retno.
 
Dia juga mengatakan multilateralisme dibangun di atas fondasi kolaborasi yang inklusif. Hanya dengan demikian, maka multilateralisme dapat membuahkan hasil dan mengatasi berbagai tantangan masa kini.

Dengan pengaruh kolektif yang dimilikinya, G20 harus dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali spirit kolaborasi. Kolaborasi inklusif disebutkannya bisa membawa dunia ke dalam perdamaian, stabilitas, dan kian sejahtera.

3. Dua sesi pertemuan di India

Pertemuan FMM terdiri dari dua sesi, yaitu sesi 1 dengan topik “Memperkuat Multilateralisme, Keamanan Pangan dan Energi, dan Kerja Sama Pembangunan"; dan sesi 2 dengan topik “Perang Melawan Terorisme, Pemetaan Keterampilan Global, Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana."

Selain Retno, Menlu Australia Penny Wong, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, Menlu Brasil Mauro Vieira, Menlu Mauritius Alan Ganoo juga sudah tiba di New Delhi.

Begitu juga dengan Menlu AS Antony Blinken, Menlu Rusia Sergey Lavrov, Menlu Prancis Catherine Colonna, Menlu China Qin Gang, Menlu Jerman Annalena Baerbock serta Menlu Inggris James Cleverly dan Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

Baca Juga: Jelang Pertemuan Jokowi-Zelenskyy, Menlu Ukraina Ditemui Menlu Retno

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya