Menlu RI: Janji Presidensi G20 Sudah Ditepati 

Perhelatan G20 dianggap sukses

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa janji-janji saat Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20, sudah ditepati dan ditunaikan.

Rangkaian presidensi G20 dan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 kemarin menuai banyak pujian. Presidensi Indonesia pun dinilai sukses meski berada di tengah ketidakpastian situasi dunia dan geopolitik.

“Di awal presidensi G20, Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen. Dan janji terseebut telah ditunaikan,” kata Menlu Retno dalam sambutannya di acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2022 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Baca Juga: Jokowi Ungkap Rahasia Kesuksesan G20 Bali hingga Hasilkan Deklarasi

1. Indonesia menyuarakan kepentingan negara berkembang

Menlu RI: Janji Presidensi G20 Sudah Ditepati Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Salah satu janji yang diutarakan Jokowi adalah menyuarakan kepentingan negara berkembang serta menghadirkan kerja sama yang konkret, yang dapat membantu pemulihan ekonomi global yang inklusif.

“Jika kita lihat paragraf Deklarasi G20, maka tampak sekali, bahwa kepentingan dan suara negara berkembang tersuarakan dengan baik,” ucap Retno.

“Inklusifitas juga tercermin dari paragraf-paragraf yang memberikan perhatian kepada kaum perempuan. Bahkan kepentingan negara kepulauan kecil pun tersuarakan,” lanjut dia.

Baca Juga: Di Balik Layar G20, Menlu RI: Nyawa Kami kayak Terbang

2. Kerja sama konkret G20 untuk dunia

Menlu RI: Janji Presidensi G20 Sudah Ditepati Presiden Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo menyerahkan palu G20 ke PM India, Narendra Modi, saat penutupan acara G20 Indonesia 2022 pada Rabu (16/11/2022). (youtube.com/Kominfo TV)

Selain itu, ucap Retno, untuk pertama kalinya, G20 dapat menghadirkan daftar kerja sama konkret, yaitu annex yang bertajuk G20 Actions for Strong and Inclusive Recovery.

“Ketahanan kesehatan global diperkuat, antara lain melalui dibentuknya Pandemic Fund, yang jumlahnya sudah 1,5 miliar dolar AS per detik ini dan masih akan terus bertambah,” ungkap Retno.

Tak hanya Pandemic Fund, G20 juga berkomitmen untuk transisi energi yang termasuk kolaborasi pendanaan teknologi.

“Bantuan kapasitas fiskal negara miskin dan rentan dengan komitmen pendanaan 81,6 miliar dari negara maju dan memperkuat kerja sama untuk stabilkan harga pangan dunia,” ttuturnya lagi.

Baca Juga: Ini Bisikan Joe Biden yang Bikin Jokowi Adem Saat KTT G20 Bali

3. Retno mengakui ada perbedaan di G20

Menlu RI: Janji Presidensi G20 Sudah Ditepati Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di G20 FMM. (dok. Kemlu RI)

Di samping itu, Retno secara terbuka mengakui bahwa adanya perbedaan di dalam Deklarasi G20, terutama dalam paragraf ketiga yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

“Dalam Deklarasi, perbedaan tetap diakui sebagai suatu fakta. Namun di sisi lain, negara G20 sepakat untuk melakukan kerja sama,” tukasnya.

Retno juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua negara anggota G20, organisasi dan negara undangan, di mana tanpa kerja sama dari mereka, Indonesia juga tidak mungkin menjalankan presidensi dengan baik.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya