Menlu Taiwan: Ancaman Militer China Cukup Serius 

Periode ketiga Xi Jinping juga memperparah keadaan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Taiwan meyakini bahwa China saat ini sedang bersiap untuk menyerang mereka di masa yang akan datang.

Hal ini dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu. Ia juga meyakini bahwa ancaman militer China menjadi lebih serius dari sebelumnya dengan adanya peningkatan lima kali lipat serangan pesawat perang ke zona pertahanan Taiwan sejak 2020.

1. Adanya ancaman militer ke Taiwan

Menlu Taiwan: Ancaman Militer China Cukup Serius Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu. (dok. TETO Indonesia)

Dilansir dari Guardian, Senin (12/12/2022), aktivitas militer China terhadap Taiwan juga meningkat ketika adanya kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei, beberapa bulan lalu.

“Dan kami cukup yakin bahwa China mungkin akan menggunakan alasan lain untuk melatih serangan mereka di masa depan terhadap Taiwan. Jadi ini adalah ancaman militer terhadap Taiwan,” ujar Joseph.

Tak hanya ancaman militer, tekanan China ke Taiwan juga berupa soal ekonomi dan upaya diplomatik untuk membuat Taiwan diisolasi secara dunia internasional.

Baca Juga: 7 Fakta RTI, Radio Taiwan yang Mengudara di Berbagai Negara

2. Periode ketiga Xi Jinping memperburuk keadaan

Menlu Taiwan: Ancaman Militer China Cukup Serius Presiden China Xi Jinping (lima kiri) dan Perdana Menteri Li Keqiang (empat kiri) mengheningkan cipta bersama jajaran Komite Pusat Partai Komunis China (CPC) dalam mengawali rangkaian pembukaan Kongres Nasional ke-20 CPC di Balai Agung Rakyat, Beijing, China, Minggu (16/10/2022). (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Joseph mengatakan, Taiwan sebelumnya sempat mempertahankan beberapa jalur komunikasi melalui pebisnis dan akademisi Taiwan yang memiliki hubungan baik dengan China.

Namun, sejak Presiden China Xi Jinping menjabat untuk periode ketiga, Joseph menilai memang ada ‘pembersihan’ besar-besaran di jajaran Partai Komunis China dan pintu komunikasi dengan Taiwan pun ditutup.

“Ini karena sistem pemerintahan China yang begitu otoriter. Ini tidak seperti dulu ketika akademisi biasa dapat menulis rekomendasi kepada pemerintah pusat dan bisa memberitahu kami pemikiran dari pejabat pemerintah China,” ujar dia.

3. China menentang kemerdekaan Taiwan

Menlu Taiwan: Ancaman Militer China Cukup Serius Presiden China Xi Jinping (kedua kanan) didampingi Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat)

Dalam pidato Xi Jinping di Kongres Partai Komunis pada Oktober 2022 lalu, salah satu yang ditegaskan dirinya adalah China menentang kemerdekaan Taiwan.

“Kami dengan tegas melakukan perjuangan besar melawan separatisme dan campur tangan, menunjukkan tekad dan kemampuan kami yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial dan menentang kemerdekaan Taiwan,” kata Xi, kala itu.

“Kami akan mematuhi upaya untuk prospek reunifikasi damai dengan upaya terbesar,” lanjut dia lagi.

Xi juga menambahkan bahwa China selalu menghormati dan berusaha ‘menguntungkan’ rakyat Taiwan selama ini.

Baca Juga: China Diprediksi Pulih dari Penyebaran COVID-19 Tahun Depan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya