Migrant Care Desak Pemerintah Usut Tuntas Penipuan Loker Bodong 

Lowongan kerja bodong kian marak menjaring para WNI

Jakarta, IDN Times - Buntut dari penyekapan dan penipuan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja, Migrant Care mendesak agar pemerintah dan lembaga terkait segera mengambil tindakan atas kasus ini.

Saat ini, total 241 WNI berhasil diselamatkan dan telah kembali ke Indonesia. Jumlah ini pun meningkat seiring pendalaman kasus di mana awalnya pemerintah menerima laporan adanya 53 WNI yang disekap di Kamboja.

Bukannya dipekerjakan sesuai janji sebagai call center atau operator, ratusan WNI ini malah bekerja sebagai penipu juga di perusahaan online scam dan judi online.

Baca Juga: 241 WNI Korban Lowongan Kerja Bodong Kamboja Sudah Kembali ke RI 

1. Migrant Care meminta pemerintah usut tuntas perekrut WNI

Migrant Care Desak Pemerintah Usut Tuntas Penipuan Loker Bodong Ketua Pusat Studi Migrant Care, Anis Hidayah (www.instagram.com/@anishidayah)

Ketua Pusat Studi Migrasi LSM Migrant Care Anis Hidayah menegaskan pemerintah harus bergerak cepat dan mengusut tuntas terkait kasus sindikat penipuan lowongan kerja bodong ini.

"Pemerintah dan Kepolisian RI harus mengusut tuntas perekrut beserta jaringannya yang berada di wilayah Indonesia," kata Anis dalam paparannya secara daring, Rabu (7/9/2022).

Pasalnya, para perekrut ini pun ternyata masih warga Indonesia. Anis menambahkan, mereka tega meminta sejumlah uang yang cukup besar sebagai syarat untuk bisa bergabung dengan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Tawarkan Loker Bodong, Lima Warga Hong Kong Ditangkap

2. Pemerintah harus mengedukasi WNI terkait loker bodong

Migrant Care Desak Pemerintah Usut Tuntas Penipuan Loker Bodong Ilustrasi TKI yang akan berangkat ke luar Indonesia di masa pandemik. (IDN Times)

Selain itu, Anis meminta agar pemerintah yaitu Kementerian Ketenagakerjaan RI, BP2MI dan pemerintah daerah untuk mengintensifkan edukasi dan sosialisasi soal penawaran lowongan kerja bodong ini.

"Harus ada sosialiasi migrasi yang aman dan waspada terkait bahaya perdagangan orang dengan membeberkan modus-modus penawaran lowongan kerja," ungkap Anis lagi.

Pemerintah dan lembaga terkait juga harus ekstra ketat mengawasi agen perekrut TKI, pun calo, baik di lapangan maupun di media sosial yang memanfaatkan situasi masyarakat menengah ke bawah pascapandemik.

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Lowongan Kerja Terbanyak di Indonesia, yuk Serbu!

3. Hingga Juli 2022, ada 298 WNI terjerat loker bodong

Migrant Care Desak Pemerintah Usut Tuntas Penipuan Loker Bodong Menlu RI, Retno Marsudi bertemu dengan 62 WNI korban penyekapan di Kamboja. (dok. KBRI Phnom Penh)

Pada 2021, KBRI Phnom Penh pernah menangani dan berhasil menyelamatkan 119 WNI korban penipuan kerja dengan modus yang sama. Hingga Juli 2022, angkanya terus meningkat dan tercatat ada 298 WNI menjadi korban penipuan lowongan kerja.

Para WNI diiming-imingi gaji fantastis dan fasilitas menarik dengan bekerja sebagai call center, customer service atau operator di Kamboja. Mereka bakal dijanjikan gaji sebesar 1.000 hingga 1.500 dolar Amerika setiap bulannya.

Namun faktanya, mereka menerima gaji tak sampai 500 dolar Amerika bahkan ada WNI yang tidak digaji. Selain itu, mereka juga mengalami penyekapan dan penyiksaan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya