Pasukan Ukraina Mundur dari Kota Lysychansk 

Pasukan Rusia mengklaim berhasil menguasai Luhansk

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil menduduki Kota Lysychansk, yang terletak di Provinsi Luhansk, Ukraina. Mereka juga mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah didesak untuk mundur.

"Usai pertempuran di Lysychansk, pasukan Ukraina terpaksa ditarik dari kota tersebut," demikian pernyataan dari Angkatan Bersenjata Ukraina, dikutip dari CNN, Senin (4/7/2022)

Tak lama setelah pasukan Ukraina mundur, Rusia mengklaim menguasai Luhansk yang berada di Donbas. Wilayah ini merupakan wilayah incaran Rusia sejak awal.

Baca Juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukraina

1. Menarik pasukan untuk menyelamatkan nyawa mereka

Pasukan Ukraina Mundur dari Kota Lysychansk Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Dalam pidatonya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, menarik pasukannya sebagai langkah untuk menyelamatkan nyawa mereka.

"Mundurnya pasukan Ukraina dari Lysychansk untuk menyelamatkan nyawa pasukan Ukraina," kata Zelenskyy.

"Kami akan membangun kembali tembok kami. Kami akan memenangkan kembali wilayah kami dan orang-orang harus dilindungi," tegasnya.

Luhansk adalah salah satu wilayah incaran Rusia. Dengan jatuhnya Lysychansk ke tangan Rusia, maka selangkah lagi Negeri Beruang Merah akan kuasai Donbas.

2. Ukraina mengakui keunggulan Rusia

Usai mengumumkan mundurnya pasukan mereka, Ukraina juga mengunggah foto Lysychansk dengan tulisan 'Lysychansk, kami akan kembali'.

Selain itu, dilaporkan pula unggahan militer Ukraina di media sosial yang mengakui keunggulan militer Rusia dalam bidang senjata, amunisi, dan jumlah personel.

"Kami akan melanjutkan perjuangan. Sayangnya sumber daya material dan teknis sangat diperlukan sekarang," bunyi unggahan tersebut.

3. Pasukan Rusia alami kerugian tapi tetap memaksa maju

Pejuang Ukraina telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempertahankan Kota Severodonetsk dan Lysychansk, agar tak jatuh ke tangan Rusia.

"Para penjajah (Rusia) mengerahkan semua kekuatan mereka ke Lysychansk. Mereka menyerang kota dengan taktik yang sangat kejam," kata Gubernur Luhansk Serhiy Haidai.

Haidai mengklaim, Rusia mengalami kerugian yang signifikan namun tetap maju dan mendapatkan posisi berpijak di Kota Lysychansk.

Kota Severodonetsk dan Lysychansk terpisah oleh Sungai Donets Siverskiy. Saat Severodonetsk telah dikuasai pasukan Rusia pekan lalu, pasukan Vladimir Putin itu dikabarkan telah berhasil menyeberangi sungai.

Baca Juga: Serangan Rusia di Apartemen Warga Sipil Ukraina Menewaskan 18 Orang

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya