PM Inggris Boris Johnson Bakal Mengundurkan Diri 

Johnson juga akan mundur sebagai pemimpin Konservatif

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dikabarkan bakal mundur dari jabatannya. Sejumlah sumber dan media Inggris melaporkan bahwa Johnson telah berbicara dengan Graham Brady, Ketua Komite 1922 Konservatif, mengenai rencana pengunduran dirinya.

Keputusan ini disebut-sebut diambil Johnson sekitar 08.30 pagi, hari ini, waktu Inggris.

1. Partai Konservatif gelar pemilihan PM baru

PM Inggris Boris Johnson Bakal Mengundurkan Diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville)

Dilansir dari The Guardian, Partai Konservatif akan segera menggelar pemilihan perdana menteri baru pada Kamis (7/7/2022). 

“Johnson akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Konservatif. Jabatannya sebagai PM hanya sampai musim gugur,” kata sebuah sumber dari partai tersebut.

Desakan mundurnya Johnson semakin kuat usai hampir 50 menteri dan pejabat dari kabinetnya mengundurkan diri. Pemerintahannya terus terperosok ke dalam skandal dan membuat menteri serta pejabatnya gerah.

Baca Juga: Kabinet Boris Johnson Terjungkal, 44 Menteri-Pejabat Inggris Mundur

2. Gerah dengan skandal Johnson

PM Inggris Boris Johnson Bakal Mengundurkan Diri Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat mengumumkan kebijakan lockdown nasional ketiga pada 5 Januari 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Lima menteri dan puluhan orang lainnya mengaku gerah dengan skandal Johnson yang terus-terusan mendera pemerintahan.

Saat mengumumkan dirinya mundur dari jabatan Menteri Keuangan, Sunak mengatakan agar pemerintahan Inggris harus dijalankan secara serius.

"Sebaiknya pemerintahan ini dilaksanakan secara serius, kompeten dan sesuai dengan aturan-aturan pemerintahan," kata Sunak.

Sementara itu, Javid yang mengundurkan diri dari jabatan Menteri Kesehatan Inggris, mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan Boris Johnson.

3. Renovasi besar-besaran Downing Street

PM Inggris Boris Johnson Bakal Mengundurkan Diri PM Inggris, Boris Johnson dan Presiden Ukraina, Volodmyr Zelenskyy. (twitter.com/Boris Johnson)

Johnson juga dinilai tidak bijaksana ketika ingin merenovasi Downing Street pada Mei 2021 silam. Ia dilaporkan menghabiskan dana sebesar 112 ribu Pounds atau sekitar Rp 2 miliar untuk renovasi.

Namun, Johnson mengaku mendapatkan dana tersebut dari politikus Konservatif David Brownlow.

Kepemimpinan Boris Johnson cukup tercabik-cabik imbas Skandal Partygate. Skandal tersebut adalah pelanggaran hukum pada 2020 dan 2021, dengan mengadakan pesta di tengah pembatasan pandemik COVID-19. 

Sejumlah skandal telah mengecewakan banyak kalangan, termasuk dari pendukung Konservatif yang setia kepada Johnson.

Baca Juga: Kompak, Menkeu dan Menkes Inggris Mundur dari Kabinet Boris Johnson 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya