PM Selandia Baru: DK PBB Gagal Tangani Konflik Rusia-Ukraina

Jacinda Ardern serukan reformasi atas hak veto DK PBB

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah gagal merespons invasi Rusia ke Ukraina. Ia juga menyebut Rusia sebagai negara yang tak bermoral.

Ardern, yang telah lama menentang hak veto lima anggota tetap DK PBB, kembali menyerukan reformasi untuk badan tersebut. Lima anggota tetap DK PBB antara lain, Amerika Serikat, Rusia, Inggris, China dan Prancis.

“Kita harus mereformasi PBB, sehingga kita tidak bergantung pada masing-masing negara yang memberlakukan sanksi otonom mereka sendiri,” kata Ardern.

1. PBB telah gagal mengatasi perang Rusia dan Ukraina

PM Selandia Baru: DK PBB Gagal Tangani Konflik Rusia-UkrainaLambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Ardern menyebut bahwa PBB telah gagal mengatasi perang antara Rusia dan Ukraina.

“Rusia harus bertanggung jawab atas invasinya ke Ukraina,” tutur Ardern, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (7/7/2022).

Ardern juga menyerukan agar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag dapat menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

“Selandia Baru siap mendukung sebagai pihak ketiga dalam kasus Ukraina melawan Rusia di pengadilan,” tambahnya.

Baca Juga: Menlu AS Ogah Foto Bareng dengan Menlu Rusia di Bali 

2. Peran China dalam konflik Rusia-Ukraina

PM Selandia Baru: DK PBB Gagal Tangani Konflik Rusia-UkrainaPerdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Instagram.com/jacindaardern)

Namun, Ardern mengingatkan untuk tidak mengambil pandangan hitam dan putih soal dunia internasional, dengan menyebut invasi ke Ukraina sebagai perang antara Rusia dan Barat, demokrasi versus otokrasi, atau menyingkirkan pemain penting, yaitu China.

“Jangan berasumsi bahwa China sebagai anggota DK PBB tidak punya peran dalam memberikan tekanan sebagai tanggapan atas hilangnya integritas teritorial Rusia,” ucap Ardern.

3. Keberadaan China di kawasan Pasifik

PM Selandia Baru: DK PBB Gagal Tangani Konflik Rusia-Ukrainapotret kondisi di Laut China Selatan (pixabay.com/user1488365914)

Pengaruh diplomatik dan keamanan China yang berkembang di kawasan Pasifik tampaknya telah menimbulkan kekhawatiran beberapa negara Barat. Terlebih usai penandatanganan pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon pada April lalu.

Namun, Ardern mengatakan bahwa China telah lama menjadi pemain di kawasan Pasifik. “Ketika ketegangan meningkat di Pasifik, diplomasi harus menjadi alat terkuat,” ucap Ardern lagi.

Selandia Baru beberapa kali menyampaikan keprihatinannya terkait tindakan China di Laut China Selatan, Hong Kong, dan isu Uighur di Xinjiang.

Baca Juga: Selandia Baru Siap Sambut Turis Internasional di Akhir Juli 2022

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya