PM Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi dan Politik

Kekerasan juga pecah dan menewaskan sejumlah orang.

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa akhirnya mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.

Sebelum ia mundur, kekerasan telah terlebih dahulu pecah di Sri Lanka yang menyebabkan lima orang terluka dan dua orang tewas, termasuk seorang anggota parlemen.

Baca Juga: Sri Lanka Diguncang Protes, Presiden Umumkan Darurat Nasional Lagi! 

1. Rajapaksa mengundurkan diri

PM Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi dan PolitikMahinda Rajapaksa, perdana menteri yang ditunjuk Presiden Sirisena. (bbc.com)

Mahinda Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri, kemarin.

“Ini untuk membuka jalan bagi persatuan,” kata Rajapaksa.

Namun, belum ada keterangan lanjutan dari dirinya maupun pemerintah atau oposisi terkait pengunduran diri Rajapaksa di tengah kisruh negara ini.

PM Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi dan PolitikPM Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi dan Politik (IDN Times/Aditya Pratama)

Baca Juga: Pendukung Partai Oposisi Desak Presiden Sri Lanka Mundur 

2. Anggota parlemen bunuh diri

PM Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi dan PolitikPeta Sri Lanka (Dok. tangkapan layar Google Maps)

Sejumlah loyalis Rajapaksa diketahui menyerang pengunjuk rasa yang menunggu di luar kantor presiden di pusat kota Kolombo.

“Kami dipukul, media dipukul, perempuan dan anak-anak dipukul,” kata seorang saksi anonim, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/5/2022).

Anggota parlemen Amarakeerthi Athukorala dari partai berkuasa dilaporkan menembak dua orang dan menewaskan seorang pria berusia 27 tahun. Ia kemudian bunuh diri setelah dikepung oleh para pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Sejumlah politisi dari partai berkuasa lainnya juga melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa di kota selatan Weeraketiya. Akibatnya, dua orang tewas dan lima orang terluka.

Baca Juga: Krisis Ekonomi kian Parah, Sri Lanka Minta Bantuan IMF

3. Presiden Gotabaya keluarkan pernyataan

PM Sri Lanka Mundur di Tengah Krisis Ekonomi dan PolitikOnlanka

Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air serta mengumumkan jam malam di Kolombo. Setidaknya 181 orang dirawat di rumah sakit.

Presiden Gotabaya Rajapaksa mengutuk kejadian ini. Ia menegaskan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.

“Mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mereka yang menghasut dan berpartisipasi, terlepas dari keterlibatan politik. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah saat ini,” ucap Gotabaya yang merupakan adik dari Mahinda ini.

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya