Prancis Memanas! Warga Demo Tolak Kenaikan Usia Pensiun 

Warga mengancam akan mengadakan demo lanjutan

Jakarta, IDN Times - Prancis dilanda demo besar beberapa hari terakhir, terutama di Ibu Kota Paris. Pemicunya adalah rencana Presiden Emmanuel Macron menaikkan usia pensiun.

Dilansir Guardian, Jumat (24/3/2023), demo ini sudah berjalan selama sembilan hari dan kondisinya semakin parah. Dari karyawan transportasi dan para guru menuntut Macron membatalkan rencananya tersebut.

Macron berencana menaikkan batas usia pensiun dari 62 tahun ke 64 tahun dan mengesahkannya di dalam Undang-undang.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin melaporkan, ada 123 polisi terluka di saat 1.089 juta orang melakukan demo di seluruh Prancis.

Baca Juga: Inggris Bantu Prancis Rp8,9 Triliun untuk Atasi Migran Ilegal

1. Demo sudah dimulai sejak Januari 2023

Sebenarnya, demo menentang kenaikan usia pensiun ini sudah pecah sejak Januari 2023 lalu. Namun kondisinya tak separah sekarang.

Di Paris, pada demo saat ini, diperkirakan ada 119 ribu orang yang beraksi dan ini merupakan rekor sejak protes dimulai dua bulan lalu.

2. Warga ancam protes lebih keras

Sementara itu, para pendemo mengancam akan melakukan aksi lebih keras jika pemerintah tidak mendengarkan penolakan dari warga.

Serikat Pekerja Prancis menyerukan diadakannya aksi regional selama akhir pekan ini dan protes nasional pada 28 Maret 2023, bertepatan dengan rencana kunjungan Raja Inggris Charles III.

“Ini adalah tanggapan atas kebohongan Presiden Macron dan sikapnya yang tidak dapat dipahami,” kata Wakil Sekretaris Serikat Pekerja, Marylise Leon.

3. Reformasi usia pensiun yang kedua

Pemerintahan Macron sebelumnya telah memiliki rencana untuk melakukan reformasi usia pensiun. Namun, rencana itu belum dapat dilaksanakan karena mendapatkan penolakan.

Rencana kali ini adalah yang kedua kalinya. Dari jajak pendapat yang dilakukan, semuanya menunjukkan sebagian besar warga Prancis menentang reformasi usia pensiun yang direncanakan Macron.

Kegagalan meloloskan rencana undang-undang reformasi pensiun yang pertama, karena berhadapan dengan penolakan serikat pekerja Prancis yang terkenal kejam. Selain itu, usulan juga terganjal oleh protes publik dan badai COVID-19.

Kini upaya reformasi usia pensiun kembali dilakukan, dan Macron secara resmi disebut akan mengirikan rancangan undang-undang yang diperkirakan akan dilanjutkan ke Parlemen Prancis bulan depan.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Bakal Ajukan RUU Hak Aborsi 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya