Presiden Vietnam Mundur karena Bawahannya Korupsi 

Parlemen Vietnam segera menggelar rapat pekan ini

Jakarta, IDN Times - Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, mengundurkan diri setelah Partai Komunis yang berkuasa menyalahkannya tentang adanya pelanggaran dan kesalahan sejumlah pejabat di bawah pemerintahannya.

Phuc, yang berusia 68 tahun, akhirnya mengajukan pengunduran diri atas kesalahan yang dilakukan oleh banyak pejabat. Termasuk dua wakil perdana menteri yang sudah dicopot awal Januari lalu.

“Sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya di hadapan partai dan rakyat, dia mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari posisi yang ditugaskan, berhenti dari pekerjaannya dan pensiun,” demikian pernyataan dari Partai Komunis Vietnam, dikutip dari CNN, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga: Presiden Vietnam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

1. Dikabarkan karena kasus korupsi bawahannya

Sementara itu, kantor Phuc belum mengeluarkan pernyataan sejak Partai Komunis mengumumkan pengunduran diri tersebut. Selain itu, belum jelas juga, apakah akan pengganti Phuc sesegera mungkin.

Vietnam sendiri tidak memiliki penguasa tertinggi dan secara resmi dipimpin oleh empat pilar, yaitu sekretaris partai, presiden, perdana menteri dan ketua parlemen.

Sejumlah spekulasi pun bermunculan bahwa kesalahan yang dilakukan beberapa pejabat Phuc ini adalah korupsi.

Tahun lalu, 539 anggota partai ‘didisiplinkan’ karena kasus korupsi dan kesalahan yang disengaja, termasuk menteri, pejabat tinggi, dan diplomat.

Baca Juga: Jokowi-Presiden Vietnam Sepakat Kerja Sama Tanggulangi Terorisme

2. Parlemen bakal menggelar rapat pekan ini

Presiden Vietnam Mundur karena Bawahannya Korupsi Presiden Jokowi menerima kunjungan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc di Istana Bogor, Kamis (22/12/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sehubungan dengan huru-hara politik Vietnam itu, parlemen pun disebut segera menggelar rapat pada pekan ini, utamanya untuk membahas pengunduran diri Phuc.

Pertemuan ini disinyalir sebagai pertemuan luar biasa yang jarang terjadi di Vietnam.

3. Pernah jadi perdana menteri

Sebelum menjadi Presiden, Phuc pernah menjabat sebagai perdana menteri dari 2016 hingga 2021. Ia juga berhasil mengawal pertumbuhan ekonomi Vietnam dengan kenaikan rata-rata 6 persen per tahunnya.

Bahkan Phuc pernah digadang-gadang akan menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis.

Meski ia mengundurkan diri, namun partai tetap memuji pencapaiannya terutama terhadap pandemik COVID-19.

“Phuc telah melakukan upaya besar dalam memimpin, mengarahkan dan mengelola pencegahan dan pengendalian pandemik COVID-19,” demikian pernyataan dari partai.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sambut Kunjungan Presiden Vietnam di Istana Bogor

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya