RI Apresiasi Keputusan Australia Batal Akui Yerusalem

Australia berkomitmen di Two State Solution

Jakarta, IDN Times - Indonesia menyambut baik keputusan Australia yang telah menarik pengakuan Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

“Kebijakan Australia ini diharapkan dapat berkontribusi positif bagi upaya penyelesaian damai konflik Palestina-Israel,” sebut Kementerian Luar Negeri RI di akun Twitter-nya, Rabu (19/10/2022).

1. Indonesia apresiasi posisi Australia untuk Palestina

Selain menarik pengakuan terhadap Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, Australia juga berkomitmen terhadap Two State Solution untuk perdamaian Palestina dan Israel.

“Indonesia juga mengapresiasi penegasan kembali komitmen Australia untuk mendukung upaya damai berdasarkan two-state solution dengan batas-batas wilayah yang diakui secara internasional,” lanjut pernyataan Kemlu RI.

Baca Juga: Joe Biden ke Palestina, Kunjungi Yerusalem dan Tepi Barat 

2. Australia tak bakal pindahkan kedutaan ke Yerusalem

RI Apresiasi Keputusan Australia Batal Akui YerusalemDome of the Rock terlihat di latar belakang saat warga Palestina berkumpul di halaman yang dikenal oleh Muslim sebagai "Noble Sanctuary" (Tempat Suci Mulia) dan untuk Yahudi sebagai "Temple Mount", untuk merayakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kota Tua Yerusalem, Kamis (29/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Australia menyatakan kedutaan besarnya di Israel akan tetap berlokasi di Tel Aviv dan tidak akan dipindahkan ke Yerusalem.

Pernyataan ini sejalan dengan pemerintah Australia mengambil sikap untuk tidak mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Awalnya, pengakuan Australia terhadap Yerusalem menjadi ibu kota Israel tersebut diadopsi selama pemerintahan eks Perdana Menteri Scott Morisson pada 2018. Kebijakan itu sempat menuai banyak kritik dari para kelompok pro-Palestina. 

3. Australia mendukung rakyat Palestina

RI Apresiasi Keputusan Australia Batal Akui YerusalemMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. (dok. Kemlu RI)

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga menegaskan bahwa Australia dengan tegas mendukung masyarakat Palestina, memberikan sokongan kemanusiaan setiap tahun sejak 1951 dan mendukung kelanjutan negosiasi perdamaian.
 
"Saya menyesal bahwa keputusan Morrison untuk berpolitik mengakibatkan pergeseran posisi Australia, dan penderitaan yang diakibatkan perubahan ini terhadap sejumlah warga di komunitas Australia yang sangat peduli dengan masalah ini," ungkap Wong.

Baca Juga: 2 Pasukan Israel Tewas, Ditembaki oleh Pria Palestina Bersenjata 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya