RI Tekankan Kerja Sama Ekonomi Hijau ASEAN dengan Korsel dan Inggris  

Inggris merupakan mitra baru ASEAN sejak 2021

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan pentingnya kemitraan ekonomi hijau antara ASEAN dengan Korea Selatan (Korsel) dan Inggris.

Hal ini diungkapkan dalam pertemuan ASEAN-Korsel dan ASEAN-Inggris di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/8/2022).

Korsel merupakan salah satu mitra penting ASEAN. Selama pandemik, kemitraan ASEAN-Korsel telah bekerja dengan baik dalam penanganan pandemi. Ke depan, kemitraan ini penting untuk ditingkatkan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemik.

“Dalam konteks pemulihan ekonomi, dalam pertemuan, Indonesia memfokuskan pada kerja sama di bidang ekonomi hijau, termasuk transisi energi. Transisi energi bukan merupakan hal yang mudah,” kata Menlu Retno, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI.

Baca Juga: Menlu Retno dan Menlu China Bahas Penguatan Kerja Sama ASEAN

1. Pengembangan kerja sama kendaraan listik

RI Tekankan Kerja Sama Ekonomi Hijau ASEAN dengan Korsel dan Inggris  Bendera ASEAN. (setnas-asean.id)

Indonesia juga menyampaikan apresiasi kontribusi Korea Selatan terhadap ASEAN Catalytic Green Finance Facility (ACGF). ACGF adalah inisiatif dana infrastruktur ASEAN yang mendukung negara-negara Asia Tenggara melalui bantuan teknis dan pendanaan proyek infrastruktur berkelanjutan.

“Salah satu investasi yang cukup menjamin di masa depan terkait bidang ini adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” ujar Menlu Retno.

Investasi untuk teknologi rendah karbon dan proyek-proyek energi terbarukan sangat penting artinya, sejalan dengan komitmen Korsel mengenai Green New Deal.

Baca Juga: Korsel Ikut Garap 4 Proyek IKN, Termasuk Terowongan Bawah Laut

2. Inggris merupakan mitra baru ASEAN

RI Tekankan Kerja Sama Ekonomi Hijau ASEAN dengan Korsel dan Inggris  Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara dengan Inggris, ini adalah pertama kalinya ASEAN mengadakan pertemuan sejak Inggris diterima sebagai mitra dialog ASEAN pada 2021.

 “ASEAN memiliki komitmen kuat untuk mencapai net-zero target dan mengembangkan infrastruktur ketahanan iklim. Guna mencapai visi ini, diperlukan investasi hijau senilai 3 triliun dolar Amerika sampai 2030,” ungkap Menlu Retno.

3. Inggris diharapkan meningkatkan investasi di negara ASEAN

RI Tekankan Kerja Sama Ekonomi Hijau ASEAN dengan Korsel dan Inggris  Bendera Negara-Negara ASEAN (dok. ASEAN.org)

Sebagai negara yang memiliki kemampuan di bidang teknologi hijau, diharapkan Inggris dapat meningkatkan investasi di sektor teknologi rendah karbon di negara-negara ASEAN.

Penandatanganan kerja sama untuk bantuan teknis dan pendanaan infrastruktur berkelanjutan UK-ASEAN Catalytic Green Finance Facility Trust Fund merupakan langkah awal yang sangat baik untuk terus memajukan kemitraan di bidang ekonomi hijau.

Baca Juga: Kawasan ASEAN Harus Aman dari Ancaman Nuklir  

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya