Rivalitas di Indo-Pasifik Meningkat, RI Ajak Australia Jaga Kawasan 

Pertemuan 2+2 RI-Australia digelar di Canberra

Jakarta, IDN Times - Indonesia terus mengajak Australia untuk bersama-sama dapat menjadi positive force dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong di Canberra, dalam kerangka pertemuan Two Plus Two (2+2) bersama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.

Pertemuan 2+2 terakhir dilakukan di Jakarta pada 2021. Pertemuan ini memiliki arti sangat penting bagi Indonesia dan Australia karena membahas isu strategis politik luar negeri serta pertahanan dan keamanan baik yang sifatnya bilateral maupun kawasan dan dunia.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Biden, Tekankan Kemitraan Indo-Pasifik 

1. Cara pandang terhadap Indo-Pasifik

Rivalitas di Indo-Pasifik Meningkat, RI Ajak Australia Jaga Kawasan Kapal induk HMS Queen Elizabeth pulang ke Portsmouth setelah menyelesaikan misi 7 bulan di kawasan Indo-Pasifik (9/12/2021). (instagram.com/royalnavy)

Retno mengatakan Indonesia sangat khawatir terhadap meningkatnya rivalitas di kawasan. Jika tidak dikelola dengan baik, rivalitas tersebut dapat menjadi konflik terbuka yang sangat berdampak terhadap kawasan.

“Maka, Indonesia terus mengajak Australia untuk bersama-sama menjaga kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabill dan sejahtera,” ucap Retno, dalam keterangannya, Kamis (9/2/2023).

Indonesia juga menyampaikan kembali cara pandang mengenai Indo-Pasifik yang mengedepankan kerja sama inklusif di bidang ekonomi dan pembangunan. “Harapannya, dengan kerja sama inklusif, ketegangan ini dapat diturunkan,” lanjutnya.

Dalam kaitan inilah, Indonesia menekankan pentingnya sinergi implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP).

Baca Juga: Jokowi: ASEAN-Australia Penting untuk Bangun Indo-Pasifik 

2. Kondisi kondusif harus diciptakan di Laut China Selatan

Rivalitas di Indo-Pasifik Meningkat, RI Ajak Australia Jaga Kawasan Kepentingan Indonesia di Laut China Selatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Retno juga menekankan mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982, agar laut menjadi kekuatan yang mendukung perdamaian dan kemakmuran.

“Kondisi kondusif harus diciptakan oleh semua pihak di Laut Tiongkok Selatan. Saya juga menekankan pentingnya mengatasi tantangan maritim nontradisional khususnya human trafficking dan IUU fishing,” tuturnya.

Hal ini, ungkapnya, juga terkait dengan pentingnya mekanisme kerja sama Kawasan seperti Bali Process yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Australia. Pertemuan Bali Process tahun ini akan dilakukan di Adelaide, besok. Retno dan Penny Wong akan menjadi co-chairs dari pertemuan tersebut.

Baca Juga: Menlu Retno Angkat Isu Keamanan Indo-Pasifik di Pertemuan ASEAN-AS

3. Indonesia mengundang partisipasi Australia dalam rangkaian keketuaan ASEAN terkait Indo Pasifik

Rivalitas di Indo-Pasifik Meningkat, RI Ajak Australia Jaga Kawasan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. (dok. Kemlu RI)

Dalam kesempatan ini, Retno juga menjelaskan terkait flagship events Keketuaan Indonesia di bawah payung ASEAN Indo-Pacific Forum yang merupakan implementasi dari AOIP dan mengundang partisipasi Australia.

ASEAN Indo-Pacific forum ini ada di dalam pilar ketiga tema keketuaan Indonesia di ASEAN yang akan terus mendorong kerja sama konkret di empat area prioritas yaitu konektivitas, maritim, SDGs, dan kerja sama ekonomi lainnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya