Rusia Disebut Pindahkan 500 Warga Ukraina ke Moskow
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia disebut telah memindahkan 500 ribu warga Ukraina ke Moskow. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Kepala Komite Kemanusiaan Parlemen Ukraina, Mykyta Poturayev.
Namun, hingga saat ini, tidak dapat diverifikasi angka yang sesungguhnya. Selain itu, tak ada rincian atau bukti pendukung pernyataan tersebut.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Tidak Berdampak Signifikan Untuk Pariwisata Eropa
1. Warga Ukraina dideportasi tanpa persetujuan
Poturayev mengatakan, Palang Merah Internasional harus mencari warga Ukraina yang hilang ini.
“Setengah juta warga Ukraina dipindahkan dari negara mereka ke Rusia, tanpa persetujuan,” kata Poturayev, dikutip dari The Star, Kamis (21/4/2022). Ia menambahkan, pemerintah Ukraina pun tak ada kesempatan untuk berkomunikasi dengan para warga yang diklaim hilang ini.
Baca Juga: Eksodus Pengungsi dari Ukraina Bisa Jadi yang Terbesar Abad Ini
2. Ada kamp penyaringan warga Ukraina
Editor’s picks
Poturayev menyampaikan rasa prihatinnya terkait warga Ukraina yang dia klaim dibawa ke Moskow. Bahkan, ia menyebut ada kamp penyaringan di sana.
“Kami tahu tentang kamp penyaringan untuk warga Ukraina. Kami meminta Palang Merah untuk dapat menemukan warga kami yang hilang,” ucap dia lagi.
Pejabat Palang Merah Internasional, Alexandra Boivin mengatakan, organisasinya sedang mencoba untuk mengontak Rusia.
Baca Juga: Rusia Bantah Tuduhan Kiev atas Pembunuhan Warga Sipil di Bucha
3. Rusia bantah serang warga sipil
Moskow sendiri telah membantah sengaja menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Rusia mengklaim, pihaknya menawarkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang ingin meninggalkan Ukraina.
Diatur dalam Konvensi Jenewa 1949, pemindahan paksa secara masal terhadap warga sipil selama konflik, diklasifikasikan sebagai kejahatan perang.