Rusia Klaim Menang Referendum di Empat Wilayah Ukraina 

Penghitungan menunjukkan 90 persen ingin gabung Rusia

Jakarta, IDN Times - Pejabat Rusia yang berada di empat wilayah yang melakukan referendum melaporkan, warga dari wilayah-wilayah tersebut ingin segera bergabung dengan Rusia.

Hal ini ditandai dengan penghitungan suara mayoritas lebih dari 90 persen yang ada di dalam hasil referendum.

1. Jumlah suara mencapai 90 persen

Rusia Klaim Menang Referendum di Empat Wilayah Ukraina Kota Sievierodonetsk, Luhansk, Ukraina. (dok. Twitter)

Keempat wilayah tersebut adalah Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk timur dan Donetsk. Dilaporkan bahwa wilayah Zaporizhzhia menyatakan ada 93,11 persen pemilih memilih untuk bergabung dengan Rusia.

Dilansir dari Strait Times, Rabu (28/9/2022), wilayah Kherson juga menunjukkan 97,05 persen pemilih memilih bergabung di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Jumlah penghitungan suara yang sama juga terjadi di Luhansk timur dan Donetsk.

Baca Juga: Pipa Gas Nord Stream Bocor, Analis: Cara Rusia Menekan Barat

2. Pemimpin kelompok separatis tak sabar untuk kembali ke Rusia

Rusia Klaim Menang Referendum di Empat Wilayah Ukraina Tentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.

Pemimpin kelompok separatis Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin, mengatakan bahwa rakyat Donetsk tak sabar untuk kembali ke Rusia.

“Kami semua menginginkan ini untuk waktu yang sangat lama,” kata Pushilin.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk keras hasil referendum yang dianggap tidak sah. Ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bernegosiasi apa pun dengan Rusia soal penyerahan empat wilayah ini.

Referendum ini juga dikecam oleh para sekutu Ukraina, seperti Amerika Serikat (AS) hingga Israel.

3. Referendum memungkinkan Rusia membuat ulang garis perbatasan negara

Rusia Klaim Menang Referendum di Empat Wilayah Ukraina Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba. (twitter.com/Dmytro Kuleba)

Eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa referendum akan membuat garis perbatasan digambar ulang, tidak dapat diubah, dan memungkinkan Moskow menggunakan cara apa pun untuk mempertahankannya.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengecam rencana referendum yang dilakukan dengan pemungutan suara tersebut. Dia mengatakan bahwa referendum tidak akan mengubah apa pun.

"Ini adalah tindakan putus asa bagi Rusia, tetapi itu tidak akan membantu mereka," tegas Kuleba.

Baca Juga: Eks Presiden Rusia: Kami Punya Hak untuk Gunakan Senjata Nuklir!

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya