Rusia Serang Ukraina Saat HUT Negara, 22 Orang Tewas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setidaknya 22 warga Ukraina tewas dan puluhan orang lainnya terluka dalam serangan roket Rusia di sebuah stasiun kereta di kota kecil Chaplyne, Ukraina.
Serangan ini terjadi tepat pada peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina pada Rabu 24 Agustus 2022 kemarin.
Baca Juga: Tolak Permintaan Ukraina, AS Tak Akan Blokir Visa Warga Rusia
1. Zelenskyy lapor ke DK PBB
Dalam pidatonya di sebuah video ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Presiden Ukraina Volodymye Zelenskyy mengatakan, serangan Rusia ini terjadi di Chaplyne, Ukraina.
"Kota ini terletak 145 kilometer dari barat Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur. Empat gerbong terbakar," kata Zelenskyy dikutip dari Channel News Asia, Kamis (25/8/2022).
"Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini. Sampai saat ini ada 22 orang tewas," lanjut dia.
2. Rusia harus bertanggung jawab
Editor’s picks
Zelenskyy menekankan, Rusia harus bertanggung jawab atas serangan ini. Apalagi Rusia menyerang di peringatan hari kemerdekaan Ukraina.
"Kami tanpa ragu akan mengusir penjajah dari tanah kami. Tidak ada jejak kejahatan ini yang akan tersisa di Ukraina kita yang bebas,” tegas Zelenskyy.
Disebutkan, pasukan Rusia menembaki Kota Chaplyne dua kali. Seorang anak laki-laki tewas dalam serangan pertama ketika rumahnya terkena rudal dan 21 orang tewas kemudian.
3. Tidak ada perayaan di Ukraina
Mengantisipasi serangan Rusia, Ukraina melarang adanya perayaan di seluruh negara, terutama di Ibu Kota Kyiv. Namun, untuk merayakannya, warga Ukraina memakai kemeja bordir khas pakaian nasional Ukraina.
Bahkan Kota Kharkiv juga memberlakukan jam malam untuk mengantisipasi serangan Moskow.
Pada hari kemerdekaan Ukraina, Zelenskyy dan istrinya, Olena Zelenska, bergabung dengan para pemimpin agama untuk kebaktian di Gereja Katedral St Sophia abad ke-11 di Kyiv, dan meletakkan bunga untuk memberi penghormatan kepada tentara yang gugur.
Baca Juga: Kiev Tuduh Rusia Adopsi Massal secara Ilegal Anak-anak Ukraina