Sekretariat Program Transisi Energi Diresmikan di Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia dan pimpinan International Partners Group (IPG) meluncurkan Sekretariat Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership, atau JETP) sebagai bagian dari rangkaian acara dan rapat perencanaan selama sepekan terkait inisiatif terobosan ini.
Sekretariat ini diluncurkan pada Februari 2023 dan berlokasi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan didukung oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) ini akan berperan sebagai koordinator pemangku kepentingan internal dan eksternal dalam kemitraan transisi energi yang adil. Sekretariat ini juga akan menjalankan fungsi perencanaan dan pengembangan proyek penting untuk JETP.
1. Mengelola pelaksanaan transisi energi Indonesia
Pada KTT Pemimpin G20 di Bali, November 2022 lalu, Indonesia dan pimpinan IPG, yang dikepalai bersama oleh Amerika Serikat-Jepang, serta beranggotakan Kanada, Denmark, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Norwegia, Inggris, meluncurkan kemitraan guna mendukung target baru yang ambisius untuk transisi sektor energi adil di Indonesia.
“Pendirian Sekretariat JETP merupakan tonggak penting. Sekretariat ini akan mengelola pelaksanaan sehari-hari transisi energi Indonesia menuju rendah karbon yang berkelanjutan, adil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrasturktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, dalam keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta kepada IDN Times, Jumat (17/2/2023).
Untuk mencapai target ini, pendanaan awal publik dan swasta senilai 20 miliar dolar AS selama periode tiga hingga lima tahun akan dikerahkan melalui koordinasi Sekretariat JETP.
Baca Juga: Permudah Investasi, DKI dan Kementerian Investasi Integrasikan OSS
2. Memantau rencana investasi dan berbagai kebijakan
Editor’s picks
Sekretariat ini akan mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan JETP, termasuk dalam enam bulan menghasilkan rencana investasi dan kebijakan komprehensif untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang ditargetkan serta dukungan bagi masyarakat yang terkena dampak.
Kementerian ESDM menjadi tuan rumah Sekretariat JETP dengan dukungan kelembagaan dan kapasitas implementasi dari ADB.
Amerika Serikat, Jepang, dan pemerintah Indonesia, juga turut mengundang lembaga keuangan swasta yang disepakati oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero untuk mendukung transisi energi Indonesia dalam diskusi meja bundar yang membahas tentang investasi dalam transisi energi Indonesia.
3. Dialog inklusif terkait JETP
Delegasi dan perwakilan pemerintah Indonesia juga melanjutkan dialog inklusif dengan organisasi masyarakat sipil untuk berbagi informasi, memahami keluhan masyarakat yang terkena dampak, dan mendengarkan pandangan tentang penciptaan lapangan kerja, transparansi, sertatopik transisi adil lainnya.
"JETP ini menempatkan Indonesia di garis depan transisi global menuju energi bersih dan terjangkau. Dengan adanya sekretariat, kami sangat ingin menerapkan tujuan energi terbarukan yang ambisius dari JETP untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rendah karbon dan menjamin masa depan iklim yang aman," kata Wakil Utusan Khusus untuk Iklim Kementerian Luar Negeri AS, Rick Duke.
Baca Juga: Inflasi Mulai Turun, Pemerintah Tetap Pelototi Harga Energi dan Pangan