Setelah Didemo, China Mulai Longgarkan Aturan COVID-19

Beberapa kota di China dijaga ketat

Jakarta, IDN Times - China perlahan melonggarkan aturan terkait penyebaran virus COVID-19 usai diberondong sejumlah unjuk rasa. Para pengunjuk rasa merasa frustasi dengan pembatasan-pembatasan COVID-19 yang dirasa makin tak masuk akal.

Selain itu, mereka juga menuntut Presiden China Xi Jinping untuk mundur. Hingga saat ini, China masih memberlakukan kebijakan nol-COVID.

Baca Juga: Warga China Demo Besar-besaran soal Aturan COVID-19

1. Lockdown dicabut di beberapa wilayah

Setelah Didemo, China Mulai Longgarkan Aturan COVID-19Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir Channel News Asia, Kamis (1/12/2022), China memutuskan untuk mencabut lockdown atau penguncian wilayah di sejumlah kota.

Meski masih ada penambahan kasus yang cukup tinggi, sejumlah bisnis dan toko-toko pun diizinkan untuk buka kembali.

2. China sebut virus Omicron mulai melemah

Setelah Didemo, China Mulai Longgarkan Aturan COVID-19ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan mengatakan bahwa saat ini virus COVID-19, terutama subvarian Omicron mulai melemah, seiring dengan meningkatnya vaksinasi.

"Negara memang menghadapi situasi baru dan tugas baru dalam pengendalian virus COVID-19. Namun Omicron kini mulai melemah karena lebih banyak orang yang divaksinasi, dan bagaimana cara kita mengendalikan virus," ucap dia.

Namun, Sun juga mendesak 'optimalisasi' lebih lanjut soal kebijakan tes swab, perawatan orang dengan positif COVID-19 dan karantina.

3. Kebakaran di Urumqi menambah amarah warga

Setelah Didemo, China Mulai Longgarkan Aturan COVID-19(Masjid Grand Bazaar Urumqi di Xinjiang) IDN Times/Uni Lubis

Demo yang berlangsung pada akhir pekan lalu ini memang memprotes kebijakan nol-COVID yang selama ini diterapkan China.

Namun, amarah warga juga pecah ketika mengetahui ada kebakaran di Urumqi, Xinjiang yang menewaskan 10 orang. Mereka menganggap akibat adanya lockdown, para warga yang tewas tersebut jadi tak bisa diselamatkan.

Baca Juga: COVID-19 Menggila di China, 31 Ribu Kasus dalam 24 Jam 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya