Shanghai Akhirnya Bakal Buka Lockdown pada 1 Juni  

Shanghai melaporkan nol kasus COVID-19 dalam 4 hari terakhir

Jakarta, IDN Times - Pemerintah kota Shanghai, China, menegaskan akan membuka penguncian wilayah atau lockdown pada 1 Juni 2022, setelah kota tersebut mengisolasi diri selama dua bulan.

Prioritas pertama Shanghai adalah melanjutkan industri dan manufaktur serta bisnis yang sempat melemah karena dihantam COVID-19.

Baca Juga: Kebijakan Nol-COVID Sebabkan Ekonomi China Babak Belur

1. Shanghai kembali ke kehidupan normal

Shanghai Akhirnya Bakal Buka Lockdown pada 1 Juni  Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Wakil Wali Kota Shanghai Zong Ming mengatakan pembukaan lockdown ini akan dilakukan secara bertahap.

“Dari 1 Juni hingga akhir Juni. Namun kami sepenuhnya akan tetap menerapkan pencegahan dan pengendalian epidemi. Tetapi kami juga sepenuhnya memulihkan produksi dan kehidupan normal di kota,” kata Zong, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (20/5/2022).

Pada pekan ini, mobil pribadi dan taksi juga bakal diizinkan untuk beroperasi kembali, begitu pun dengan transportasi publik yang mulai diizinkan pada 22 Mei mendatang.

Baca Juga: [UPDATE] Meski Lockdown, Angka Kematian COVID di Shanghai Cetak Rekor

2. Ditanggapi skeptis oleh warga

Shanghai Akhirnya Bakal Buka Lockdown pada 1 Juni  Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sejumlah warga skeptis terhadap rencana pembukaan lockdown Shanghai ini. Pasalnya, setelah beberapa kali berencana membuka kota, mendadak rencana itu dibatalkan karena ditemukan penambahan kasus baru.

Selama empat hari ini, Shanghai diketahui melaporkan nol kasus COVID-19.

Baca Juga: WHO Sebut Kebijakan Nol-COVID China Tak Berkembang 

3. Aturan ketat saat lockdown

Shanghai Akhirnya Bakal Buka Lockdown pada 1 Juni  bbc.com

Pemerintah Shanghai telah menetapkan lockdown sejak 28 Maret lalu, serta menerapkan sejumlah aturan yang cukup ketat. Namun, aturan ini seolah tak bisa menahan lonjakan kasus positif COVID-19 yang semakin naik setiap harinya.

Pagar-pagar yang didirikan pihak berwenang mayoritas berada di bangunan apartemen di mana ada satu orang dinyatakan positif. Maka, penghuni apartemen tersebut pun dilarang keluar dari kediaman mereka.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya