Singapura Waspada terhadap Ancaman Pengikut UAS 

Pengikut UAS menyerang medsos sejumlah pejabat Singapura.

Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura K Shanmugam mengatakan Singapura kini menerima ancaman pascamenolak masuk Ustaz Abdul Somad masuk pada 16 Mei lalu.

Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku ditolak masuk ke Singapura oleh imigrasi setempat. UAS berangkat menuju ke Negeri Singa dengan menggunakan kapal MV Brilliance of Majestic dari Batam pada pukul 12.50 WIB. Begitu tiba di Singapura, otoritas imigrasi dan pemeriksaan Singapura (ICA) menolak masuk dirinya beserta enam orang lainnya.

Pengikut UAS sendiri diketahui juga menyerang sejumlah media sosial pejabat Singapura. Bahkan, UAS menyerukan agar masyarakat jangan lagi berbelanja di Singapura.

Baca Juga: UAS Ditolak Singapura, Partai Ummat: Terjadi Islamophobia 

1. Singapura tak mau remehkan ancaman pengikut UAS

Singapura Waspada terhadap Ancaman Pengikut UAS Instagram/@ustadzabdulsomad

Shanmugam mengatakan ancaman dari pengikut UAS tak bisa Singapura remehkan. Bahkan ia menduga ancaman ini bisa sama seperti ancaman 9/11 di Amerika Serikat.

"Bisa ditarik pararel seperti insiden 9/11 bahwa pemimpin Singapura non-Muslim dan Singapura harus diserang. Jadi saya tak akan meremehkan ancaman ini," kata Shanmugam, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (24/5/2022).

Ia mengungkapkan sejumlah orang telah diselidiki berdasarkan UU Keamanan Internal bahwa mereka adalah pengikut UAS. Orang ini termasuk remaja 17 tahun yang sempat ditahan pada Januari 2020 lalu. Remaja itu menonton ceramah UAS tentang bom bunuh diri dan mulai percaya bahwa ia harus berjuang untuk kelompok militan ISIS.

"Jadi Anda bisa lihat bahwa khotbah Somad memiliki konsekuensi di dunia nyata," ujar dia.

Baca Juga: UAS Ditolak Masuk ke Singapura, Mahfud MD: RI Tak Bisa Ikut Campur

2. Singapura nilai UAS memanfaatkan momen

Singapura Waspada terhadap Ancaman Pengikut UAS Ilustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Shanmugam menilai bahwa UAS memanfaatkan momen di mana ia ditolak masuk dan langsung mengerahkan para pengikutnya.

"Mereka marah karena kami menolak Somad masuk. Pengikutnya menyerang kami secara siber, di hampir semua akun media sosial pemerintahan Singapura, termasuk saya. Mereka menyerukan boikot Singapura, meminta agar warga Indonesia tak ke Singapura," ucap Shanmugam.

"Mereka marah padahal kami menggunakan hak kami menolak seseorang masuk ke Singapura," lanjut dia lagi.

Baca Juga: Kemlu RI Beri Penjelasan terkait UAS Dilarang Masuk Singapura 

3. Singapura menolak UAS masuk karena menganggap UAS ekstremis

Singapura Waspada terhadap Ancaman Pengikut UAS Pinterest

Singapura, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa penolakan UAS masuk diakibatkan karena penceramah itu kerap merendahkan agama lain serta menyebar kebencian.

"Dia pernah berceramah bahwa Muslim tidak boleh menerima pemimpin non-Muslim karena bisa menindas mereka. Dia juga melarang umat Muslim naik ambulans karena simbol Palang Merah seperti salib. Lalu tidak boleh mengucapkan Natal untuk orang Kristen. Anda menganggap semua itu dapat diterima di Singapura?" ungkapnya.

Shanmugam menyebut bahwa Singapura tidak berpihak pada satu agama tertentu dan menekankan toleransi di semua agama. Penolakan ini juga berlaku bagi penceramah agama lain.

Pasalnya, Singapura juga pernah menolak pengkhotbah asal Amerika Serikat Lou Engle dan dua pengkhotbah asing lainnya masuk ke Singapura, karena mereka pernah menghina Islam dan Buddha.

"Kami tidak akan membiarkan orang-orang seperti Somad mendapat kesempatan untuk membangun pengikut lokal atau terlibat dalam kegiatan yang mengancam keselamatan dan keharmonisan negara kami," ujar Shanmugam.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya