Situs Bersejarah UNESCO di Filipina Hancur karena Gempa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan Magnitudo 7,0 mengguncang Filipina, tepatnya di Luzon utara. Sebelumnya, sempat dilaporkan kekuatan gempa Magnitudo 7,1 kemudian diperbarui menjadi Magnitudo 7,0.
Gempa mengguncang pulau dengan penduduk terpadat di negara itu sekitar pukul 08.43 malam waktu setempat. Namun, tak ada peringatan tsunami sejauh ini.
Gempa juga terasa sampai ke Ibu Kota Manila, yang berjarak 400 kilometer dari Luzon. Selain itu, gempa ternyata juga menghancurkan sejumlah situs bersejarah di Filipina.
Baca Juga: Filipina Diguncang Gempa M 7,1
1. Gempa menghancurkan situs bersejarah
Beberapa situs bersejarah dan tempat wisata tak luput dari dampak gempa yang cukup besar ini, salah satunya Katedral Vigan di Ilocos Sur.
Dikutip dari CNN Phillipines, Rabu (27/7/2022), Katedral ini merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, yang ditetapkan pada 1999 silam.
Selain itu, Menara Lonceng Bantay di kota yang sama juga mengalami kerusakan. Foto dan video di media sosial menunjukkan sejumlah bagian dari menara berusia puluhan abad tersebut runtuh karena gempa.
Menara Bantay pertama kali dibangun pada 1591 yang konon berfungsi sebagai menara pengawas dan bagian pertahanan kota, untuk memperingatkan rakyat dari serangan musuh.
Editor’s picks
Menara Sinking Bell di Ilocos Norte juga dilaporkan ambruk. Bahkan, pusat kota Laoag dikhawatirkan bakal ditutup sementara karena puing-puing terus berjatuhan dari menara lonceng.
2. Bongbong Marcos memerintahkan tim penyelamat ke Luzon
Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr segera memerintahkan tim penyelamat untuk menuju Luzon dan Abra, kota yang menjadi pusat gempa.
“Tim penyelamat dan bantuan juga akan menjangkau daerah-daerah yang terkena dampak,” kata Sekretaris Pers Kepresidenan Filipina.
3. Jalur kereta dihentikan sementara
Di Ibu Kota Manila, sejumlah jalur MRT, LRT, dan kereta api harus berhenti beroperasi usai negara itu diguncang gempa.
Pemberhentian operasi ini untuk pengecekan karena adanya gempa. Saat ini, jalur MRT-3 dan LRT-1 dikabarkan sudah beroperasi. Sementara sejumlah jalur masih dalam pengecekan.
Baca Juga: Banjir Filipina, KBRI Manila: Tak Ada Korban WNI