Sri Lanka Dilanda Krisis Ekonomi, Mahasiswa Demo Rumah PM Mahinda

Krisis ekonomi saat ini adalah yang terburuk sejak 1948

Jakarta, IDN Times - Ribuan mahasiswa Sri Lanka berkerumun di rumah Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa. Mereka menuntut sang perdana menteri turun jabatan.

Unjuk rasa di rumah Rajapaksa ini disebabkan krisis ekonomi yang kian memburuk di Sri Lanka. Disebut-sebut, krisis ekonomi saat ini adalah yang terburuk sejak 1948.

Baca Juga: Kronologi Sri Lanka Masuk ke Dalam Jurang Krisis Ekonomi

1. Presiden Sri Lanka juga diminta mundur

Sri Lanka Dilanda Krisis Ekonomi, Mahasiswa Demo Rumah PM MahindaOnlanka

Tak hanya perdana menteri, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa juga dituntut mundur dari jabatannya. Presiden Sri Lanka merupakan adik dari sang perdana menteri.

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (25/4/2022), pemimpin unjuk rasa memanjat pagar kompleks Rajapaksa di Kolombo, menembus barikade polisi agar demonstrasi tak melebar ke wilayah lain.

“Anda dapat memblokir jalan, tetapi tak bisa menghentikan perjuangan kami,” kata seorang pemimpin unjuk rasa.

Sejumlah mahasiswa membawa spanduk bertuliskan "Go Home Gota" dan memakai topeng Guy Fawkes yang menjadi simbol pergerakan.

2. Perekonomian Sri Lanka anjlok

Sri Lanka Dilanda Krisis Ekonomi, Mahasiswa Demo Rumah PM MahindaBendera Sri Lanka (lonelyplanet.com)

Situasi ekonomi di Sri Lanka kian memburuk setiap harinya. Kondisi ini semakin parah dengan adanya pandemik COVID-19.

Dilaporkan, negara tersebut tak mampu membiayai impor penting. Akibatnya, pasokan beras, susu bubuk, gula, tepung terigu, dan obat-obatan terbatas, sementara inflasi terus tak terkendali.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Sri Lanka kian Parah, Bank Dunia Siapkan Bantuan

3. Sejumlah penyebab krisis ekonomi di Sri Lanka

Sri Lanka Dilanda Krisis Ekonomi, Mahasiswa Demo Rumah PM MahindaANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Dilansir Financial Times, sejumlah masalah menjadi penyebab krisis ekonomi di Kolombo, antara lain, krisis konstitusi pada 2018, aksi terorisme pada Paskah 2019, kebijakan larangan penggunaan pupuk kimia, kebijakan keringanan pajak, dan tunggakan pinjaman, serta penurunan cadangan devisa.

Saat ini, Sri Lanka sedang mengupayakan langkah-langkah perbaikan agar dapat memenuhi persyaratan pinjaman IMF serta sumber-sumber asing lainnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya