Taiwan Tolak Mi Instan Asal Indonesia, Tak Sesuai Standar

Disebutkan kandungan residu pestisidanya cukup tinggi.

Jakarta, IDN Times - Otoritas Badan Makanan dan Obat-obatan Taiwan (FDA) dilaporkan telah menahan sejumlah kapal yang mengangkut mi instan dari Indonesia. Otoritas Taiwan pun menolak mi instan asal Indonesia ini masuk karena kandungan residu pestisidanya cukup tinggi dan melewati batas ketentuan.

Tak hanya dari Indonesia, sejumlah produk mi instan dari Filipina dan Jepang juga ditolak masuk ke Taiwan. Otoritas Taiwan menyita lebih dari 4.000 kilogram mie instan dari tiga negara tersebut. Pun, hampir 1.000 kilogram minyak camellia karsinogenik dari China.

1. Pengiriman terbesar yang ditolak berasal dari Indonesia

Taiwan Tolak Mi Instan Asal Indonesia, Tak Sesuai Standarilustrasi mi instan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Dilansir dari Taiwan News, Rabu (6/7/2022), pengiriman terbesar yang ditolak berasal Indonesia, yaitu dengan merek Mie Sedaap. Disebutkan, kadar etilen oksida dalam produk yang diimpor oleh ELOM Group Company dari Taiwan ini sangat besar.

"Ada lima jenis produk yang ditahan yaitu rasa Korean Spicy Soup, Kuah Baso Spesial, Ayam Bawang, Korean Spicy Chicken dan Soto," begitu pernyataan dari FDA.

Baca Juga: Taiwan: Kami Ingin Bangun Hubungan Baik dengan China, Bukan Perang

2. Pengiriman dari Filipina, Jepang dan China juga ditolak

Taiwan Tolak Mi Instan Asal Indonesia, Tak Sesuai Standarwww.infoincara.com

Sementara itu, merek Lucky Me Curly Spaghetti dari Filipina juga ditolak. Merek mi instan dari Jepang, Acecook, yang diimpor oleh Zhong Xin International Development Co juga ditahan oleh otoritas Taiwan.

Ada pula minyak asal China, Best Camellia, yang diimpor oleh Eugene Electronic Co Taiwan. Minyak tersebut ditemukan mengandung kadar karsinogen yang berlebihan.

Baca Juga: Ancam Taiwan soal Kemerdekaan, China Siap Kobarkan Perang di Asia

3. Produknya dikembalikan atau dimusnahkan

Taiwan Tolak Mi Instan Asal Indonesia, Tak Sesuai StandarMie instan kuah ala abang-abang. (instagram.com/jejakpejalankuliner)

Otoritas Taiwan mengatakan, produk makanan impor yang kandungannya tidak sesuai dengan standar, nantinya akan dikembalikan atau dimusnahkan.

Otoritas tersebut juga mengatakan petugas bea cukai akan meningkatkan persentase sampel pemeriksaan makanan impor dari Indonesia yang semula lima hingga 10 menjadi 20 persen.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya