Tak Mau Kalah dari Putin, Biden Wacanakan Telepon Xi Jinping
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pejabat senior Amerika Serikat (AS) menyatakan ada kemungkinan komunikasi via telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. Komunikasi ini disinyalir akan dilakukan dalam waktu dekat.
Pernyataan ini datang beberapa hari setelah Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara selama empat jam dengan diplomat senior China, Yang Jiechi.
Baca Juga: Xi Jinping Telepon Putin, Tegaskan Dukungan China untuk Rusia
1. Pernyataan datang setelah China dan Rusia berkomunikasi
Pernyataan ini juga datang setelah Xi Jinping berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menegaskan dukungannya.
“Ada diskusi tentang kemungkinan komunikasi dalam waktu dekat, tapi kami belum bisa mengonfirmasi saat ini,” ujar pejabat tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/6/2022).
Biden dan Xi terakhir berbicara via telepon pada 18 Maret lalu yang membahas kekhawatiran AS bahwa China bakal mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Gegara Rusia dan China, Korea Utara Lolos dari Sanksi DK PBB
2. Dukungan China untuk Rusia
Xi sendiri bersedia akan terus mendukung Rusia mengenai isu 'kepentingan inti'. Sambungan telepon kedua pemimpin ini merupakan yang kedua kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
"Dukungan timbal balik diberikan China untuk Rusia, terlebih soal kedaulatan dan keamanan," sebut media pemerintah China, CCTV.
Baca Juga: Didesak Jatuhkan Sanksi ke Rusia, China: Gak Ada yang Bisa Paksa Kami
3. China tak pernah ikut mengutuk invasi Rusia
Dengan pernyataan dukungan penuh tersebut, Negeri Tirai Bambu ini pun tak pernah mengutuk invasi Moskow, meski jutaan warga sipil menjadi korban. China juga disebut memberikan perlindungan diplomatik untuk Rusia dengan mengecam sanksi yang diberikan Barat dan penjualan senjata ke Kiev.
Tak hanya China, India pun tak pernah mengeluarkan pernyataan hingga saat ini terkait invasi Rusia ke Ukraina tersebut.