Wapres Taiwan Melayat ke Jepang, China Murka

Wapres Taiwan menghadiri pemakaman Shinzo Abe di Tokyo

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri China mengatakan, kedutaan besarnya di Jepang telah mengajukan protes terkait kunjungan Wakil Presiden Taiwan William Lai, yang menghadiri pemakaman eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

“Taiwan mengambil kesempatan untuk memanipulasi politik,” kata Juru Bicara Kemlu China Wang Wenbin, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (13/7/2022).

Konflik China dan Taiwan hingga saat ini masih terus memanas. Taiwan yang ingin melepaskan diri dari China dan menjadi negara sendiri, seolah ditahan oleh Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca Juga: 8 ABK WNI di Taiwan yang Tak Digaji Diizinkan Pulang ke Indonesia

1. Taiwan bagian dari China

Wang menegaskan, sampai kapan pun Taipei adalah bagian dari Beijing. Pesan tersebut juga disampaikan China ke Pemerintah Jepang.

“Taiwan bagian dari China, tidak ada sebutan wakil presiden,” tegas Wang lagi.

Seorang pejabat Jepang berujar bahwa Lai mengunjungi Jepang untuk melayat sebagai penghormatan terakhir untuk Abe. Namun, tindakan ini membuat China murka.

2. Taiwan masih bungkam soal kunjungan ke Tokyo

Wapres Taiwan Melayat ke Jepang, China MurkaPresiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Sejauh ini, pejabat Taiwan masih bungkam soal kunjungan ke Jepang untuk menghadiri pemakaman Abe tersebut. Namun, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi menyebut, lawatan Wapres Taiwan tak terduga.

“Tidak ada perubahan kebijakan negara kami terkait kunjungan tersebut,” ujar Yoshimasa.

Sejumlah media Taiwan menyebut, Lai diutus Presiden Tsai Ing-wen untuk memberikan penghormatan terakhir di pemakaman Abe.

Di sisi lain, Jepang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan pada 1972 dan mendekatkan diri ke China. Namun, semasa pemerintahan Abe, ia merupakan perdana menteri Jepang yang disebut-sebut paling ramah ke Taiwan.

3. William Lai disebut akan jadi presiden Taiwan

William Lai disebut-sebut akan menjadi pengganti Tsai Ing-wen sebagai Presiden Taiwan pada 2024 mendatang. Pasalnya, Tsai tidak akan bisa mencalonkan diri lagi karena batasan masa jabatan.

Pada Januari lalu, William Lai sempat mengunjungi Honduras dan mengadakan pertemuan daring dengan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi.

Lai juga sempat berbicara dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris saat berada di Honduras. Hal ini memicu kemarahan Beijing dan menambah ketegangan dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Taiwan Tolak Mi Instan Asal Indonesia, Tak Sesuai Standar

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya