Warga China Demo Besar-besaran soal Aturan COVID-19

Mereka mendesak Xi Jinping mundur

Jakarta, IDN Times - Warga China di sejumlah wilayah seperti Beijing, Chengdu, Wuhan dan Nanjing demo besar-besaran terkait aturan lockdown COVID-19.

Kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut kini memang melonjak naik. Dalam empat hari terakhir, kasus infeksi baru di China mencapai hampir 40 ribu kasus.

Dalam demo ini, sejumlah tuntutan disampaikan. Salah satunya adalah warga meminta agar Presiden Xi Jinping mundur.

1. Demo usai ada kebakaran di Urumqi

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (28/11/2022), demo ini memprotes kebijakan nol-COVID China yang dirasa melelahkan. Bahkan setiap orang yang akan memasuki Beijing diminta untuk melakukan tes swab selama tiga hari berturut-turut.

Amarah warga juga bertambah akibat terjadinya kebakaran di Urumqi, Xinjiang. Sejumlah pihak menilai, lockdown di China menyebabkan penyelamatan korban kebakaran tersebut terlambat.

Baca Juga: Langka! Ini 5 Fakta Protes di China yang Desak Xi Jinping Mundur

2. Protes di delapan kota besar di China

Kota-kota besar di China pun dilanda protes besar-besaran seperti Beijing, Chengdu, Nanjing, Shanghai dan Wuhan.

Di Shanghai, polisi dilaporkan bentrok dengan para pedemo ketika petugas kepolisian berusaha memindahkan protes tersebut ke lokasi lain.

Sementara itu, di tepi salah satu sungai di Beijing, setidaknya ratusan orang berkumpul selama beberapa jam dan meneriakkan ‘Kami semua orang Xinjiang! Ayo orang China!’

3. Demo merupakan hal yang langka di China

Warga China Demo Besar-besaran soal Aturan COVID-19(Presiden Tiongkok Xi Jinping menemui warga untuk kali pertama) www.twitter.com/@CCTV

Dalam beberapa dekade, pemerintahan Partai Komunis China (PKC) jarang menghadapi aksi demonstrasi dari warga. Tapi saat ini, demonstrasi yang dimulai sejak Jumat telah menyebar dan meluas ke kota-kota lain, termasuk ibu kota Beijing.

Protes di salah satu universitas elit di Beijing pada Minggu dimulai sekitar pukul 11:30 waktu setempat. Awalnya beberapa mahasiswa membawa plakat protes di pintu masuk kantin, kemudian banyak lainnya yang ikut bergabung.

Di Wuhan, kota yang disinyalir sebagai awalnya COVID-19 menyebar pada 2019, juga dilanda protes. Sebuah jalanan di pusat kota tersebut pada malam hari dipenuhi oleh banyak orang yang bersorak menuntut diakhirinya lockdown.

Baca Juga: COVID-19 Menggila di China, 31 Ribu Kasus dalam 24 Jam 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya