WNI di Iran Diimbau Tidak Ikut Unjuk Rasa 

Unjuk rasa terkait kematian Mahsa Amini masih berlanjut

Jakarta, IDN Times - Protes di Iran terkait kematian Mahsa Amini memasuki hari ke-19. Hingga saat ini, dilaporkan 92 orang tewas akibat protes tersebut.

KBRI Teheran langsung mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Iran untuk waspada dan tidak turut serta dalam protes ini.

1. Tidak ada informasi WNI menjadi korban unjuk rasa

WNI di Iran Diimbau Tidak Ikut Unjuk Rasa Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha (Dokumentasi Kemenlu)

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menyebutkan bahwa KBRI Teheran terus memantau dan menjalin komunikasi dengan WNI di Iran.

“Sampai saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban dari berbagai macam aksi demo tersebut. WNI juga diimbau untuk tidak ikut dalam demo dan kegiatan politik di Iran,” kata Judha, dalam jumpa pers daring, Jumat (6/10/2022).

Menurut data KBRI, saat ini tercatat ada 397 WNI yang tinggal di Iran dan tersebar di 14 kota. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa.

Baca Juga: Hubungan Iran-Israel Memburuk, PM Bennett: Rezim Iran Akan Berakhir

2. Aparat Iran menahan ratusan warga termasuk jurnalis

Aparat Iran juga dilaporkan telah menahan ratusan warga yang terlibat dalam aksi unjuk rasa, termasuk 20 jurnalis yang melakukan kegiatan peliputan aksi tersebut.

televisi pemerintah Iran menayangkan laporan bahwa polisi menangkap para pengunjuk rasa yang mereka labeli dengan perusuh.

Namun, tak disebutkan berapa korban tewas dalam aksi protes yang berlangsung hampir dua pekan ini. Tak hanya itu, aparat Iran juga dilaporkan menahan sejumlah aktivis dan seniman yang turut serta dalam aksi protes tersebut.

3. Kasus meninggalnya Mahsa Amini

WNI di Iran Diimbau Tidak Ikut Unjuk Rasa Mahsa Amini. Foto: Dok ist.

Pada 13 September 2022 lalu, Mahsa Amini ditangkap oleh polisi moral dengan alasan tak memakai hijab dengan benar sesuai ketentuan di Iran.

Ketika ditahan polisi, tiba-tiba Mahsa Amini dilaporkan kolaps. Tiga hari kemudian, ia meninggal dunia. Polisi Iran menyangkal melakukan kekerasan pada Amini. Mereka mengklaim Amini meninggal karena sakit jantung.

Protes terkait meninggalnya Mahsa Amini juga terjadi di berbagai negara, seperti Yunani, Jerman, Belgia, Turki, Spanyol, Amerika Serikat dan Prancis.

Baca Juga: Iran Panggil Dubes Inggris: Jangan Ikut Campur Urusan Negara Kami!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya