Zelenskyy: Makin Banyak Sumbangan Senjata, Perang Bisa Cepat Selesai  

Ukraina meminta dikirimkan jet tempur

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa makin banyak dukungan di bidang pertahanan atau sumbangan alutsista, perang antara negaranya dan Rusia akan cepat berakhir.

“Semakin banyak dukungan pertahanan yang kita terima, semakin cepat perang ini berakhir serta jaminan keamanan untuk Ukraina dan mitra kita semakin dapat diandalkan setelah perang,” kata Zelenskyy, dikutip dari Anadolu, Kamis (26/1/2023).

Setelah disumbang belasan tank dari negara-negara NATO, kini Ukraina meminta agar Barat mengirimkan jet tempur untuk memperkuat pertahanannya.

Baca Juga: Rusia Marah Jerman Kirim Tank ke Ukraina: Hanya Memperburuk Perang!

1. Minta sumbangan rudal

Zelenskyy: Makin Banyak Sumbangan Senjata, Perang Bisa Cepat Selesai  Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Selain jet tempur, Zelenskyy juga meminta sumbangan rudal jarak jauh. Namun permintaan Zelenskyy ini dianggap terlalu berlebihan oleh politikus sayap kanan Prancis Florian Philippot yang menyebut Zelenskyy sebagai orang gila.

“Kami harus membuka pasokan rudal jarak jauh ke Ukraina. Penting bagi kami untuk memperluas kerja sama artileri. Kami harus mendapatkan pasokan jet ke Ukraina,” ungkap Zelenskyy lagi.

Dukungan militer Barat sangat penting bagi Kiev dan telah berkembang pesat selama perang. Sebelum invasi Rusia, bahkan gagasan untuk memasok bantuan mematikan ke Ukraina sangat kontroversial, tetapi pasokan Barat sejak itu telah menghancurkan tabu demi tabu.

Baca Juga: Dikomporin Joe Biden, Jerman Akhirnya Kirim Tank Leopard ke Ukraina

2. Jerman akhirnya memasok tank Leopard 2 ke Ukraina

Zelenskyy: Makin Banyak Sumbangan Senjata, Perang Bisa Cepat Selesai  Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/Olaf Scholz)

Kanselir Olaf Scholz, pada Rabu (25/1/2023), mengumumkan bahwa Jerman akan mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara-negara lain untuk mengirimkannya sendiri. Jerman akhirnya memutuskan hal itu setelah mendapat kritik dari Ukraina dan komunitas internasional, karena Berlin dianggap lambat membantu Kiev.

Langkah itu dilakukan beberapa jam sebelum Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengirim tank M1 Abrams ke Ukraina. Langkah Biden dianggap sebagai “strategi” agar Scholz ikut mengirim senjata berat juga ke medan perang, dikutip dari New York Times.

Bulan lalu, Inggris juga mengumumkan pengiriman 14 tank Challenger 2 ke Ukraina, dan merupakan langkah signifikan dalam pasokan senjata yang lebih berat dari sekutu Barat ke Kiev.

“Kami berbicara tentang sistem senjata yang sangat efektif di sini, dan sudah sepantasnya kami tidak pernah menyediakan sistem senjata itu sendirian, tetapi selalu dalam kerja sama yang erat,” kata Scholz kepada anggota parlemen Jerman.

Baca Juga: Polandia Bangun Koalisi Negara yang Mau Kirim Tank Leopard ke Ukraina

3. Jerman tidak akan sumbang jet tempur ke Ukraina

Zelenskyy: Makin Banyak Sumbangan Senjata, Perang Bisa Cepat Selesai  Kanselir Jerman, Olaf Scholz. (twitter.com/Bundeskanzler Olaf Scholz)

Namun, Scholz menegaskan bahwa negaranya tidak akan pernag mengirimkan jet tempur ke Kiev.

“Saya menjelaskan sejak awal bahwa kita tidak berbicara tentang pesawat tempur, dan saya melakukan hal yang sama di sini,” katanya di Bundestag.

“Kami tidak akan mengirim pasukan darat dalam keadaan apa pun. Saya telah mengatakan tidak akan ada keterlibatan langsung tentara NATO dalam perang Ukraina. Itu belum terjadi sejauh ini dan itu tidak akan terjadi di masa depan. Dan semua orang bisa mengandalkan itu,” tambah dia.

Scholz mengatakan, sekutu Barat akan terus mendukung Ukraina, tetapi dia juga menyoroti bahaya semakin mengobarkan konflik.

“Kita harus selalu menjelaskan dalam segala hal yang kita lakukan bahwa kita melakukan apa yang diperlukan dan mungkin untuk mendukung Ukraina, tetapi pada saat yang sama, kita mencegah perang meningkat menjadi perang antara Rusia dan NATO,” tuturnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya