Prancis Siapkan 89.000 Personil Keamanan Antisipasi Protes Pekan Ini

Pengamanan yang ekstra ketat

Paris, IDN Times – Protes rompi kuning yang terjadi di Prancis memang menjadi salah satu protes terbesar dalam menentang kebijakan pemerintah negara itu yang beberapa waktu lalu mengambil kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak dalam negerinya.

Gelombang protes yang sempat melanda pemerintahan Negara itu memang beberapa waktu yang lalu cukup menyita perhatian publik baik di dalam maupun di luar Prancis itu sendiri.

Sebagai antisipasi dalam menyikapi gelombang-gelombang protes yang akan terjadi, pemerintah Prancis telah bersiap untuk mengerahkan personil keamanan dalam jumlah yang cukup besar untuk mengantisipasi protes dan demonstran yang berlebihan.

1. Menurut rencana, tak kurang dari 89.000 personil kemanan akan dikerahkan di seluruh wilayah Prancis.

https://www.youtube.com/embed/5KW6Q7SiZcc

Prancis akan mengerahkan sekitar 89.000 pasukan keamanan ditengah kekhawatiran mengenai kemungkinan munculnya kerusuhan baru pada protes yang akan digelar pada hari Sabtu, pekan ini waktu setempat demikian seperti dilansir dari laman berita Reuters.

Dari 89.000 pasukan keamanan yang akan dikerahkan di seluruh penjuru Negeri itu, 8.000 diantaranya akan disiagakan di wilayah Ibukota Prancis, Paris. Selain adanya 8.000 pasukan keamanan yang akan bersiaga di wilayah Kota Paris, jalanan di kota itu pun akan disiagakan pula kendaraan taktis lapis baja.

Menurut penjelasan dari Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan bahwa sekitar 10 kendaraan lapis baja milik pihak Gendarmerie juga akan digunakan dalam operasi pengamanan itu. Menurutnya, penggunaan kendaraan lapis baja milik Gendarmarie itu adalah kali pertama sejak 2005 yang lalu ketika terjadi kerusuhan di pinggiran kota Paris.

"Kami menghadapi orang-orang yang berdiri di sini bukan untuk menyuarakan protes, akan tetapi untuk membuat kerusuhan dan kami ingin memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mengantisipasi kemungkinan itu," demikian menurut pernyataan dari Philippe kepada TF1 pada Kamis (7/12) waktu setempat seperti dikutip dari laman berita Reuters.

Baca Juga: Aksi Protes Kenaikan BBM, Presiden Prancis Kecam Dalang Kericuhan

2. Prancis bukan hanya menghadapi protes akibat kebijakan penaikan BBM yang pada akhirnya dibatalkan beberapa waktu lalu

Prancis Siapkan 89.000 Personil Keamanan Antisipasi Protes Pekan Inipixabay.com/terimakasih0

Gelombang protes yang melanda Prancis bukan hanya akibat adanya kebijakan penaikan harga BBM di negara tersebut. Meski pada akhirnya Presiden Prancis memutuskan untuk membatalkan kenaikan harga BBM namun gelombang protes masih saja terjadi dan berpotensi mengancam perekonomian negara itu.

Protes juga terjadi dengan tuntutan untuk melakukan reformasi dalam dunia pendidikan. Seperti yang diberitakan oleh laman berita Deutsche Welle, pada Kamis (6/12) waktu setempat para siswa memblokir sekitar 200 sekolah menengan di Prancis untuk memproses reformasi dalam dunia pendidikan.

Para Siswa itu menuntut untuk dihapuskannya pengujian dan platform daring baru yang kontroversial untuk mengalokasikan penempatan siswa di Universitas, demikian laporan dari media lokal yang dikutip dari laman kantor berita Deutsche Welle.

Beberapa pemrotes bahkan turut melakukan tindakan kekerasan. Mereka melemparkan bom Molotov dan juga membakar tong sampah. Di sebelah barat kota Nantes sendiri, sebuah mobil dibakar sebagai bentuk protes.

3. Menghadapi gelombang protes yang rencananya akan digelar Sabtu pekan ini waktu setempat, beberapa museum dan pertunjukan wisatawan akan ditutup di Paris.

Prancis Siapkan 89.000 Personil Keamanan Antisipasi Protes Pekan Inipixabay.com/Tama66

Dengan alasan keamanan, sejumlah toko, pertunjukan wisatawan dan juga beberapa museum di Paris akan tutup pada Sabtu (8/12) waktu setempat. Penutupan itu didasarkan pada rencana gerakan demonstrasi yang akan digelar oleh kelompok 'yellow vest' pada akhir pekan ini.

"Demonstrasi yang diumumkan akan digelar pada Sabtu, 8 Desember di Paris memaksa kami untuk tidak memberikan izin kepada para pengunjung demi alasan keamanan bersama," demikian menurut operator Menara Eiffel pada sebuah pernyataan pada Kamis (6/12) waktu setempat seperti diberitakan oleh laman The Guardian.

Selain itu, guna mengadapi gelombang demonstrasi yang rencananya akan digelar pada 8 Desember itu, pihak kepolisian setempat juga telah menginstruksikan kepada sejumlah Museum termasuk Louvre dan Grand Palais serta sejumlah toko di Champ-Elysees agar tidak beroperasi dengan alasan keamanan.

Bahkan beberapa pertandingan penting di Liga Utama Prancis juga akan ditiadakan pada akhir pekan ini mengingat kondisi keamanan yang masih belum optimal.

"Kita tidak bisa mengambil risiko ketika kita mengetahui (kemungkinan) ancaman tersebut," demikian menurut Menteri Kebudayaan Franck Riester kepada radio RTL sperti dilansir dari laman The Guardian.

Baca Juga: Protes Rompi Kuning Sebabkan Prancis Tunda Kenaikan Harga Bahan Bakar

Subagiyo Photo Verified Writer Subagiyo

Biarkan saja seperti ini.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya