2 Warga Swedia Didakwa sebagai Mata-Mata Rusia selama Satu Dekade
Ilustrasi hukum (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Negeri di Stockholm pada Jumat (25/11/2022) memulai persidangan untuk dua warganya, yang dituduh bekerja sebagai mata-mata Rusia selama satu dekade.
Dilansir dari AP, kedua bersaudara yakni Peyman Kia (42) dan Payam Kia (35), muncul di hadapan pengadilan distrik Stockholm untuk menghadapi tuduhan atas pemberian informasi kepada Direktorat Intelijen Utama Rusia (GRU). Hal itu diduga dimulai sepanjang 28 September 2011 hingga 20 September 2021.
Baca Juga: Warga Kelahiran Iran Dituding Jadi Mata-mata Rusia di Swedia
1. Intelijen Swedia bocorkan data instansinya ke Rusia
Peyman Kia bekerja untuk badan intelijen dan militer Swedia sepanjang 2014-2015. Dalam pengadilan itu, Jaksa menuduh bahwa data yang diberikan Peyman kepada Rusia, berasal dari beberapa otoritas pada Dinas Keamanan dan Intelijen Swedia (SAPO).
Menurut laporan media Swedia, Peyman bekerja untuk Badan Intelijen Pertahanan Luar Negeri Angkatan Bersenjata Swedia (MUST). Selain itu, ia juga bekerja dengan unit rahasia di dalam suatu badan yang menangani mata-mata Swedia di luar negeri.
Peyman Kia ditangkap pada September 2021, sedangkan saudara laki-lakinya pada November 2021. Pengacara mereka mengatakan bahwa kedua terdakwa membantah telah melakukan kesalahan.
Menurut lembaran dakwaan yang diperoleh AP, Payam Kia membantu saudaranya ketika ditangkap kepolisian. Ia membongkar dan merusakkan sebuah hard drive, yang pada akhirnya ditemukan di tempat sampah.
Jika terbukti bersalah, keduanya akan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Ini karena keduanya merupakan warga kelahiran Iran, yang memperoleh naturalisasi jadi warga Swedia.
Baca Juga: Swedia-Denmark Tuduh Rusia Sabotase Pipa Gas, Moskow: Dasar Boneka AS
2. Pakar sebut spionase dua saudara Kia jadi masalah terbesar bagi sejarah intelijen Swedia
Editor’s picks
Melansir Al Jazeera, menurut Joakim von Braun, seorang pakar intelijen, meskipun banyak informasi detail yang masih belum diketahui, masalah tersebut nampaknya menjadi salah satu kasus spionase yang paling merusak sejarah intelijen Swedia. Hal itu karena kedua saudara berperan dalam penyusunan semua daftar karyawan SAPO.
“Itu saja merupakan masalah besar karena intelijen Rusia berfokus pada sumber daya manusia,” kata von Braun, dikutip Al Jazeera.
"Materi itu adalah materi paling rahasia yang tersedia, Ini adalah persidangan yang tidak biasa karena kasus serupa tidak muncul di Swedia selama lebih dari 20 tahun,” ujar Jaksa Mats Ljungqvist di pengadilan, dilansir AP.
Baca Juga: Takut Spionase, AS Larang Impor dan Penjualan Huawei dan ZTE
3. Kasus spionase lain yang berkaitan dengan intelijen Rusia
Ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/IGORN)Dilansir dari AP, Swedia pernah mengalami skandal intelijen terbesar pada masa perang dingin. Saat itu, Stig Bergling, seorang petugas keamanan Swedia yang bekerja untuk SAPO dan angkatan bersenjatanya, menjual informasi rahasia ke Uni Soviet.
Pada 1979, Bergling dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan yang serupa dan melarikan diri saat hukumannya berjalan. Namun pada 1994, ia kembali ke Swedia secara sukarela dan meninggal di tanah kelahirannya.
Dalam kasus terpisah yang tidak berkaitan, pihak berwenang Swedia pada Kamis membebaskan satu dari dua orang yang ditangkap pada minggu ini. Pihak berwenang mengatakan, keduanya tersangka merupakan pasangan orang Rusia yang tiba di Swedia pada akhir 1990-an.
Keduanya ditangkap pada Selasa ketika operasi subuh di daerah Stockholm. Mereka ditangkap karena dicurigai memata-matai Swedia. Individu yang dibebaskan itu tetap menjadi tersangka. Namun, pihak berwenang tidak menjelaskan mengapa orang lainnya harus ditahan.
Pihak berwenang hanya memberikan sedikit informasi terkait kasus itu. Namun, media Swedia, yang mengutip pernyataan saksi, melaporkan ada polisi elite turun dari dua helikopter Black Hawk untuk menangkap kedua tersangka.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
