Antisipasi China, Filipina Ingin Tambah Kehadiran Pasukan AS   

Menhan AS kunjungi Filipina bahas kerja sama pertahanan  

Jakarta, IDN Times - Pejabat senior Filipina, pada Rabu (1/2/2023), mengatakan bahwa kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) diharapkan menghasilkan kesepakatan soal penambahan akses militer AS di wilayahnya.

Diketahui, Washington ingin menambah kehadiran militernya di Filipina sebagai upaya mencegah tindakan China yang mengancam Taiwan.

Sementara, Manila ingin memperkuat wilayah maritimnya di saat Beijing gencar mengklaim kedaulatan di Laut China Selatan.

1. Akses pasukan AS ke pangkalan militer Filipina akan diperluas

Antisipasi China, Filipina Ingin Tambah Kehadiran Pasukan AS   Potret kapal perang milik angkatan laut Amerika Serikat (twitter.com/USNavy)

Dilansir Reuters, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tiba di Manila pada Selasa malam waktu setempat. Dia akan menemui pejabat Filipina pada Kamis (2/2/2023) untuk membahas soal keamanan.

Roy Galido, Komandan Komando di Mindanao Barat Filipina, mengatakan bahwa Austin mengunjungi pasukan AS di kamp militer Filipina di selatan kota Zamboanga pada Rabu pagi.

"Hubungan kerja kami dengan mereka sangat kuat," kata Galindo.

Dia menambahkan, kehadiran pasukan AS membantu Filipina dalam penanggulangan terorisme, misi kemanusiaan, dan tanggap bencana.

Para pejabat AS mengatakan, selama kunjungan Austin, Washington berharap ada kesepakatan yang tercapai soal tambahan akses militernya di pangkalan militer Filipina. 

Peningkatan itu akan terwujud melalui Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA), yang telah terjalin sejak 2014.

Baca Juga: 200 Lebih Warga Filipina Jadi Korban Perdagangan Manusia di Kamboja 

2. Akses ditambah melalui perjanjian pertahanan lama  

Berbicara secara anonim, pejabat senior Filipina mengatakan bahwa tambahan akses militer AS ke lima wilayah akan ditambah melalui kerangka perjanjian EDCA.

"Ada dorongan untuk empat atau lima situs EDCA lainnya. Kami pasti akan mengadakan semacam pengumuman. Saya hanya tidak tahu berapa banyak yang akan menjadi hasil akhir dari itu," katanya.

Manila-Washington telah memiliki perjanjian pertahanan. Namun dalam agenda terbaru, keduanya diketahui membahas penambahan akses militer AS di daratan utara Luzon di bagian terdekat Filipina ke Taiwan, serta di pulau Palawan yang menghadap Spratly. Spratly merupakan pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Dalam perjanjian lama, pasukan AS diberi akses menuju pangkalan Filipina. Akses itu digunakan untuk latihan bersama, pra-penempatan peralatan militer, dan pembangunan fasilitas. Namun kehadiran di lima wilayah itu tidak bersifat permanen.

3. Peningkatan akses militer AS di Filipina menguntungkan kedua negara 

Antisipasi China, Filipina Ingin Tambah Kehadiran Pasukan AS   Ilustrasi tentara (unsplash.com/Bao Menglong)

Melansir Business Recorder, pejabat senior Filipina mengatakan peningkatan akses AS dibutuhkan untuk menguntungkan kedua negara.

"Kami tidak ingin diarahkan hanya untuk kemampuan pertahanan mereka semata, itu harus saling menguntungkan. Dan tentu saja, kami ingin memastikan bahwa tidak ada negara yang akan melihat, apapun yang kami lakukan, diarahkan pada konflik atau semacamnya," jelasnya.

Pejabat itu menambahkan, prioritas Filipina dalam perjanjian terbaru yakni peningkatan kemampuan pertahanan dan Interoperabilitas dengan pasukan AS. Serta meningkatkan kecakapan Manila mengatasi perubahan Iklim dan bencana alam.

Baca Juga: Dubes RI: Anton Gobay Sudah Coba Beli Senjata 3 Kali dari Filipina

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya