AS Tetapkan Taliban Pakistan Jadi Kelompok Teroris Global  

AS didesak untuk tidak ikut campur urusan negara lain

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menambahkan kelompok militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) dan beberapa cabang al-Qaeda ke dalam daftar teroris global, Jumat (2/12/2022).

Hal itu disampaikan Departemen Luar Negeri AS, beberapa hari setelah kelompok TTP mengakhiri gencatan senjata dengan Pakistan dan melanjutkan serangannya di seluruh negeri.

Baca Juga: Taliban Pakistan Umumkan Akhiri Gencatan Senjata dengan Pemerintah

1. AS tegaskan komitmennya untuk melawan teroris yang mengancam global  

AS Tetapkan Taliban Pakistan Jadi Kelompok Teroris Global  Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir dari AP, meskipun beroperasi dari Afghanistan, TTP dan cabang al-Qaeda memiliki tempat persembunyian di bekas wilayah kesukuan Pakistan di barat laut dan wilayah lainnya.

Diketahui, ancaman dari TTP telah memaksa otoritas Pakistan untuk memperketat keamanan di luar tempat ibadah dan tempat umum lainnya atas perintah dari Kementerian Dalam Negeri pada Jumat.

Sejauh ini, TTP telah meminta pejuangnya untuk menargetkan pasukan keamanan Pakistan di seluruh Negeri. Kelompok itu pernah mendalangi serangan di sekolah Peshawar yang mengakibatkan 147 orang tewas pada tahun 2014.

Departemen Luar Negeri AS, pada Rabu (30/11/2022), mengatakan bahwa pihaknya menetapkan TTP dan al-Qaida di Anak Benua India (AQIS) sebagai “Terorir Global yang ditunjuk secara khusus.”

“(AS) berkomitmen untuk menggunakan perangkat kontraterorisme lengkapnya untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok teroris yang beroperasi di Afghanistan, termasuk al-Qa'ida di Anak Benua India (AQIS) dan TTP.” ujar pernyataan departemen, seperti dikutip dari AP.

“Akibat dari tindakan ini, semua properti dan kepentingan dalam properti yang ditunjuk (Kamis) yang tunduk pada yurisdiksi AS diblokir, dan semua orang AS umumnya dilarang terlibat dalam transaksi apapun dengan mereka.” sambungnya.

Selain itu, AS juga menyebutkan empat anggota TTP dan al-Qaeda di AQIS, yakni kepala cabang al-Qaida, Yahya Ghouri, Muhammad Maruf dan wakil kepala cabang al-Qaeda. Mereka dianggap bertanggung jawab atas perekrutan kelompoknya.

Pihaknya juga mencantumkan Qari Amjad selaku pemimpin TTP, yang berperan mengawasi serangan militan di barat laut Pakistan.

Baca Juga: Taliban Tuduh Pakistan Izinkan Drone AS Terobos Udara Afghanistan 

2. Taliban Pakistan desak AS tidak ikut campur urusan dalam negeri  

AS Tetapkan Taliban Pakistan Jadi Kelompok Teroris Global  Ilustrasi bendera Pakistan (unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Melalui pernyataan TTP, pihaknya mengecam tindakan AS yang mencantumkan kelompoknya sebagai daftar teroris global. Kelompok anti-Pakistan itu meminta Washington untuk tidak ikut campur dalam urusan negara lain.

Pihaknya menambahkan, TTP tidak perlu membawa asal-usul Taliban Afghanistan untuk serangannya di Pakistan. Ia mengklaim bahwa grup nya memperoleh dukungan dari orang-orang suku.

Baca Juga: Taliban di Pakistan: Gencatan Senjata dengan Islamabad Diperpanjang!

3. Pakistan tunjuk panglima militer baru untuk berantas ancaman terorisme 

Melansir ABC, langkah terbaru oleh Departemen Luar Negeri AS dilakukan usai Pakistan menetapkan Asim Munir sebagai panglima militer baru. Munir mengambil alih komando militer di tengah melonjaknya serangan oleh militan, yang menargetkan pasukan keamanan dan polisi di negara itu.

Munir menggantikan Qamar Javed Bajwa yang pensiun pada 29 November usai menyelesaikan masa jabatannya selama enam tahun sebagai panglima militer.

Juru Bicara Komando Pusat AS (CENTOM), Kolonel Joe Buccion mengatakan bahwa Kepala CENTCOM, Jenderal Erik Kurilla mengucapkan selamat kepada Munir atas jabatan terbarunya melalui panggilan video.

Buccion mengatakan, kedua pemimpin itu membahas upaya kerja sama AS-Pakistan pada bidang keamanan serta memperkuat hubungan bilateral.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya