Demo Ribuan Warga Bangladesh Ricuh: 1 Tewas, 100 Lebih Terluka

Demonstran minta PM Sheikh Hasina mundur  

Jakarta, IDN Times - Unjuk rasa di Ibu Kota Dhaka berakhir ricuh. Sedikitnya satu orang tewas dan ratusan luka-luka setelah polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke pendukung partai oposisi, pada Kamis (8/12/2022).

Melansir The New Arab, ketegangan meningkat usai oposisi utama, yakni Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), menyerukan unjuk rasa untuk memaksa Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur sejak Sabtu (2/12/2022). 

1. Sedikitnya 100 orang terluka akibat penembakan

Demo Ribuan Warga Bangladesh Ricuh: 1 Tewas, 100 Lebih TerlukaIlustrasi polisi (unsplash.com/Spenser H)

Juru Bicara BNP, Shahiduddin Chowdhury Annie, mengatakan bahwa polisi menembaki sekitar 5 ribu demonstran yang berkumpul dengan damai di luar kantor utama BNP di Dhaka tengah.

"Kami membiarkan lalu lintas bergerak. Tapi polisi tiba-tiba menyerang kami, menembaki para aktivis dan pendukung kami. Sedikitnya 100 orang terluka," kata Annie, dikutip dari The New Arab.

BNP menambahkan, setidaknya dua aktivis termasuk seorang pimpinan dari mahasiswa, tewas karena tembakan polisi.

Abdul Hye, seorang polisi yang bertugas di Dhaka Medical College Hospital, mengatakan beberapa korban telah dilarikan ke rumah sakit, termasuk satu jenazah dan delapan orang yang terluka.

Meski demikian, dia tidak bisa membeberkan apakah tubuh para korban itu terkena peluru tajam atau karet.

Juru bicara Kepolisian Metropolitan Dhaka, Faruq Ahmed, menyalahkan BNP karena memicu bentrokan. Ia mengatakan polisi berusaha mengamankan lalu lintas jalanan ketika aktivis partai menyerang petugas dengan batu dan bom molotov.

"Kami menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk mengevakuasi warga dari jalan," katanya, dilansir The New Arab.

Baca Juga: Dijuluki Kota Masjid, Ini 7 Wisata Menawan di Dhaka Bangladesh

2. Sekitar 500 aktivis dari partai oposisi ditangkap

Kepala BNP, Mirza Fakhrul Islam Alamgir, mengatakan bahwa polisi menangkap sedikitnya 500 aktivis dari dalam markas partainya.

"Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia dan konstitusi," ujar dia, dikutip dari Barrons.

Ketika ditangkap dan dibawa menggunakan mobil kepolisian, para aktivis meneriakkan slogan-slogan terhadap kepemimpinan PM Sheikh Hasina. 

"Itu akan jatuh! Insyaallah rezim Hasina akan jatuh," sontak para aktivis.

Kericuhan itu terjadi setelah pejabat BNP, pada Sabtu, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa polisi akan memicu kekerasan demi menggagalkan unjuk rasa. 

Juru Bicara partai lainnya, Rizvi Ahmed, mengatakan setidaknya 1.430 aktivis dan pendukung BNP telah ditangkap sejak 30 November. Hal itu dilakukan pemerintah dalam upaya menghentikan aksi unjuk rasa.

Sejauh ini, BNP ingin Hasina mengundurkan diri. Lalu pemerintahan sementara diharapkan untuk melanjutkan sampai diadakan pemilihan umum.

Menurut laporan The New Arab, pengamat independen mengatakan dua pemilihan umum terakhir telah dicurangi oleh pemerintah Hasina, yang menyebabkan kehancuran pada partai oposisi.

3. Bangladesh didesak tegakkan kebebasan berekspresi  

Sekitar 15 kedutaan Barat, pada Selasa, mengeluarkan pernyataan bersama menjelang rapat umum. Mereka menyerukan Bangladesh untuk mengizinkan kebebasan berekspresi, berkumpul secara damai, dan berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengatakan bahwa Bangladesh harus berpegang teguh pada komitmennya terhadap kebebasan berekspresi, kebebasan media, dan berkumpul secara damai

"Kami menegaskan kembali dukungan penuh PBB kepada Bangladesh dalam menegakkan komitmennya," ujar koordinator residen di Bangladesh, Gwyn Lewis.

Baca Juga: Topan Sitrang Hancurkan Bangladesh, 10 Ribu Rumah Rusak

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya