Diam-Diam, Ternyata Intelijen AS-Rusia Bertemu di Turki 

Apa yang dibahas oleh CIA dan SVR ya?

Jakarta, IDN Times - Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA AS) memperingatkan kepala Intelijen Moskow tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir. 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Senin (14/11/2022), mengkonfirmasi adanya pertemuan antara AS-Rusia di ibu kota Ankara, Turki. Namun ia menolak memberikan rincian informasi mengenai topik yang dibahas.

1. Kepala Intelijen AS-Rusia bertemu di Istanbul secara diam-diam

Melansir Reuters, juru bicara Gedung Putih secara anonim mengatakan bahwa Direktur CIA William J. Burns bertemu dengan Sergey Naryshkin selaku Kepala Dinas Intelijen Asing Rusia (SVR).

Diskusi itu merupakan tatap muka tingkat tinggi pertama bagi Washington-Kremlin, tepatnya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari.

"Dia tidak melakukan negosiasi dalam bentuk apapun. Dia tidak membahas penyelesaian perang di Ukraina," kata juru bicara itu.

"Dia menyampaikan pesan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia, dan risiko eskalasi. Dia juga akan mengangkat kasus warga AS yang ditahan secara tidak adil," tambah dia.

Burns merupakan mantan Duta Besar Amerika untuk Rusia yang diutus ke Moskow pada akhir 2021 oleh Presiden Joe Biden. Ia ditugaskan untuk memperingatkan Presiden Vladimir Putin soal penumpukan angkatan bersenjatanya di sekitar Ukraina. 

Baca Juga: Joe Biden ke Ukraina: Selamat, Kalian Membuat Kemenangan Besar

2. PBB tak terlibat dalam pertemuan AS-Rusia di Turki  

Diam-Diam, Ternyata Intelijen AS-Rusia Bertemu di Turki Ilustrasi bendera PBB (twitter.com/UNJamaica)

Melansir US News, dalam puncak acara G20 di Bali, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pertemuan intelijen AS-Rusia di Turki.

Berulang kali, Putin menyatakan bahwa Rusia akan mempertahankan wilayahnya dengan segala cara, termasuk menggunakan senjata nuklir apabila diserang. Menurutnya, Barat telah melibatkan Kremlin melalui pemerasan nuklir.

Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran dari pihak barat. Terlebih Rusia pada September resmi mencaplok empat wilayah Ukraina, yang sebagian dikendalikan oleh angkatan bersenjatanya.

Pertemuan AS-Rusia di Turki pertama kali dilaporkan oleh surat Kommersant Rusia. Namun SVR tidak menanggapi permintaan komentar terkait diskusi rahasia itu.

Selain ketegangan soal perang, Rusia dan AS memiliki sejumlah masalah luar biasa yang perlu dirundingkan. Seperti perpanjangan perjanjian untuk pengurangan senjata nuklir, kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam, pertukaran tahanan dan perang saudara di Suriah.

3. AS ingin pertukaran tahanan dengan Rusia  

Diam-Diam, Ternyata Intelijen AS-Rusia Bertemu di Turki Ilustrasi tersangka (pixabay.com/Лечение наркомании)

Bulan ini, Biden berharap Putin bersedia membahas pembebasan Brittney Griner. Pemain bintang bola basket itu dijatuhi hukuman sembilan tahun oleh Rusia atas tuduhan narkoba.

Mantan Marinir AS Paul Whelan, yang memperoleh paspor Amerika, Inggris, Irlandia, dan Kanada dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada 2020 oleh Rusia. Whelan dinyatakan bersalah atas tuduhan mata-mata yang sebelumnya dibantah olehnya.

Seorang pedagang senjata Rusia yang dipenjara AS, Viktor Bout, digadang-gadang jadi pihak yang bisa ditukar dengan Griner dan Whelan dalam pertukaran tahanan apa pun.

Baca Juga: Rayakan Perebutan Kherson, Zelenskyy: Perang Segera Berakhir!

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya