Dikritik AS soal Krisis HAM, Ini Alasan Mesir Banyak Tangkap Aktivis

AS tahan bantuan militer ke Mesir gegara masalah HAM  

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) terus mendorong Mesir menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk membebaskan tahanan politik dan menjamin kebebasan berekspresi. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken saat berkunjung ke Kairo pada Senin (30/1/2023).

Setelah rapat dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry, Blinken mengatakan Kairo telah mengambil keputusan penting untuk melindungi kebebasan beragama, memberdayakan perempuan, dan membebaskan beberapa tahanan.

"Tetapi keprihatinan yang kami miliki tetap ada dan dalam semangat keterbukaan dan semangat kemitraan yang kami miliki, kami mengungkapkannya dengan sangat jelas," kata Blinken, dikutip dari Reuters.

1. Presiden Mesir kerap persekusi warga

Blinken mengatakan, AS  ingin memperkuat kemitraan strategis dengan Kairo. Sebab, Mesir adalah penerima utama bantuan militer AS yang telah membantu menengahi konflik Israel-Palestina di masa lalu.

Di bawah kepemimpinan Sisi, banyak orang dilaporkan mengalami tindakan persekusi karena perbedaan pendapat politik, termasuk kritik dari kaum liberal serta islamis.

Beberapa kelompok HAM mengatakan, otoritas Mesir telah menahan puluhan ribu orang. Selain itu, banyak yang ditahan dalam penahanan pra-sidang untuk waktu yang lama.

Dalam beberapa bulan terakhir, Mesir telah membebaskan sejumlah tahanan politik terkemuka. Meski ada kemajuan, banyak dari mereka yang tetap dipenjara dan penangkapan baru telah dilakukan.

Blinken mengatakan keputusan Mesir untuk reformasi penahanan pra-sidang dan praktik penegakan hukum lainnya, serta melindungi pekerjaan warga sipil, adalah kemajuan konkret yang dicari oleh AS.

Diketahui, AS telah menahan sejumlah dana kecil untuk bantuan militer ke Mesir karena gagal menegakkan HAM. Tindakan itu didukung kelompok advokasi sampai meminta Washington untuk menahan lebih banyak bantuannya.

Baca Juga: Keren! Mumi Tertua dan Terlengkap Ditemukan di Mesir

2. Aktivis Mesir sambut baik langkah AS mendorong penegakan HAM

Dikritik AS soal Krisis HAM, Ini Alasan Mesir Banyak Tangkap AktivisIlustrasi aksi unjuk rasa (unsplash.com/Clem Onojeghuo)

Ketika di Mesir, Blinken juga bertemu dengan sekelompok aktivis, termasuk juru kampanye terkemuka yakni Hossam Bahgat.

"Dia sudah sangat menyadari besarnya krisis hak asasi manusia Mesir dan bahwa lebih banyak tahanan politik baru yang ditahan daripada yang diklaim rezim akan diampuni," kata Bahgat setelah bertemu Blinken.

"Saya pikir pemerintahan Biden sekarang menerima bahwa dua tahun melibatkan Sisi dalam hak asasi manusia tidak menghasilkan banyak perbaikan," sambung dia.

3. Presiden Mesir ungkap alasan banyaknya tahanan politik  

Dikritik AS soal Krisis HAM, Ini Alasan Mesir Banyak Tangkap AktivisIlustrasi tersangka (pixabay.com/Лечение наркомании)

Soal tahanan politik, Sisi berpendapat bahwa langkah-langkah keamanan selama satu dekade terakhir memang diperlukan. Hal itu untuk menstabilkan Mesir dan memfokuskan pemerintah dalam melindungi hak masyarakat, termasuk menyediakan kebutuhan dasar pada sektor perumahan dan pekerjaan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menjelaskan, Blinken dan Sisi juga membahas isu regional lainnya, termasuk upaya untuk meluncurkan kembali transisi politik di Sudan dan memecahkan kebuntuan politik antara faksi-faksi saingan di Libya, dilansir The Strait Times.

Blinken tiba di Kairo pada Minggu dalam agenda tiga harian di Timur Tengah. Kemudian dia akan berkunjung ke Yerusalem saat konflik antara Israel-Palestina memanas.

Baca Juga: PM Netanyahu Permudah Izin Warga Israel Miliki Senjata Api

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya