Eks PM Pakistan Imran Khan Selamat dari Upaya Pembunuhan saat Konvoi

Khan terkena luka tembak dibagian kaki

Tangerang Selatan, IDN Times - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan ditembak pria bersenjata ketika mengadakan konvoi protes antipemerintah di Wazirabad pada Kamis (3/11/2022). Dia selamat meski terkena luka tembak dibagian tulang kering.

"Itu adalah upaya pembunuhan yang jelas. Khan tertembak tapi dia stabil. Ada banyak pendarahan," ujar Fawad Chaudhry, Juru Bicara partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), dikutip dari Reuters.

"Jika penembak tidak dihentikan oleh orang-orang di sana, seluruh pimpinan PTI akan musnah," sambung dia.

Faisal Javed, rekan Khan yang juga terluka akibat upaya pembunuhan itu mengatakan, satu orang tewas dan beberapa rekan lainnya luka-luka. 

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Terancam Penjara atas Tuduhan Terorisme

1. PM Sharif dituduh dalangi upaya pembunuhan Khan  

Ajudan Khan, Asad Umar mengatakan bahwa Khan meyakini Perdana Menteri Sheba Sharif dan pejabat intelijen Mayor Jenderal Faisal Naseer terlibat dalam serangan itu. Namun, Umar tidak memberikan bukti atas tuduhan itu.

PM Sharif mengutuk upaya pembunuhan itu dan mengeluarkan perintah untuk penyelidikan segera. Namun, dia dan pihak militer tidak menanggapi tuduhan dari Khan.

Menteri Penerangan Pakistan, Marriyum Aurangzeb mengatakan bahwa seorang tersangka telah ditangkap.

"Saya mendengar semburan tembakan peluru setelah itu saya melihat Imran Khan dan ajudannya jatuh di atas truk, kemudian, seorang pria bersenjata melepaskan satu tembakan tetapi ditangkap oleh seorang aktivis partai Khan," kata Qazzafi Butt, saksi mata di tempat kejadian, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Alat Mata-Mata Ditemukan di Ruangan Eks PM Pakistan Imran Khan

2. Tersangka langsung ditangkap pendukung Khan usai ingin melarikan diri

Melalui rekaman yang beredar, seorang pria bersenjata yang menggunakan pistol mencoba melarikan diri. Namun, tersangka langsung ditangkap oleh pendukung Khan. Tersangka yang berusia sekitar 20-an atau 30-an itu mengatakan ingin membunuh Khan dan bertindak sendiri.

"Dia (Khan) menyesatkan orang-orang, dan saya tidak tahan," ujar tersangka dalam sebuah video yang direkam oleh kepolisian, dilansir Reuters.

Sejauh ini, Khan telah menarik banyak orang dalam kampanyenya untuk menggulingkan pemerintahan PM Sharif. 

Baca Juga: PM Pakistan Salahkan Imran Khan soal Anjloknya Perekonomian

3. Pakistan memiliki sejarah kekerasan politik yang panjang  

Dilansir Al Jazeera, Pakistan memiliki sejarah kekerasan politik yang panjang. Pada Desember 2007, Mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dibunuh dalam serangan senjata dan bom. Dia tewas setelah mengadakan rapat umum untuk pemilihan di kota Rawalpindi, di sebelah Islamabad.

Zulfikar Ali Bhutto, ayah Bhutto yang juga mantan perdana menteri, digantung di Rawalpindi setelah dilengserkan melalui kudeta militer pada tahun 1979.

Sejak digulingkan, Khan telah mengadakan rapat umum di seluruh wilayah pakistan. Aksinya membangkitkan oposisi terhadap pemerintah, yang sedang berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi bekas pemerintahan Khan.

Khan telah merencanakan untuk memimpin konvoi bermotor secara perlahan ke utara menuju Grand Trunk Road ke Islamabad. Di sepanjang jalan, dia berusaha menarik lebih banyak dukungan sebelum memasuki Ibu Kota.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya