Hadapi Cuaca Panas, Jepang Malah Imbau Warganya untuk Hemat Pakai AC

Jepang terancam menghadapi krisis listrik

Tangerang Selatan, IDN Times - Pemerintah Jepang mengimbau warga Tokyo untuk menghemat energi listrik. Hal itu karena penggunaan daya yang berlebih, akibat cuaca panas yang ekstrim.

Musim panas di Jepang biasanya tergolong ringan, jika dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia Selatan dan Tenggara. Namun, hal ini jadi masalah serius ketika mereka berpotensi kekurangan energi listrik selama musim panas berlangsung.

Persoalan makin serius ketika beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara dihentikan karena dalam masa perbaikan. Imbas dari gempa destruktif pada Maret lalu.

1. Masyarakat diimbau menggunakan AC sehemat mungkin

Kementerian Ekonomi dan Industri mengimbau masyarakat, yang menggunakan listrik dari pemasok Tokyo Electric Power Company (TEPCO), untuk menghemat listrik saat sore hari. Terutama pada pukul 4-5 sore.

Direktur kebijakan pasokan listrik dari Kementerian ekonomi dan industri, Kaname Ogawa, mengatakan bahwa terdapat penggunaan daya listrik lebih besar pada Senin (27/6/2022). Hal itu terjadi karena cuaca panas yang lebih dari perkiraan. Peringatan serupa juga berlaku untuk hari Selasa.

“Kami dilanda panas yang tidak biasa untuk musim ini, mohon kerja samanya dan hemat daya sebanyak mungkin," kata Ogawa.

Ogawa juga menegaskan, masyarakat perlu menggunakan air conditioner (AC) dengan tepat dan bersiap untuk menghadapi cuaca panas yang berlangsung lama.

Pihak TEPCO juga berharap kepada perusahaan Tohoku Electric Power, yang melayani prefektur bagian Utara Jepang, untuk membantu meringankan krisis listrik.

Baca Juga: 9 Fakta Osaka, Kota Jepang yang Punya Bianglala Tertinggi di Dunia 

2. Suhu panas capai rekor tertinggi pada bulan Juni 

Dilansir nikkei asia, Jepang memasuki rekor suhu tertinggi pada Juni di beberapa daerah. di Isezaki bagian Tokyo utara, suhu naik menjadi 40,2 derajat celcius pada Sabtu. 

Sedangkan di pusat kota Tokyo, naik menjadi 35 derajat celcius pada Senin, lebih tinggi dari hari Minggu, yaitu sebesar 34 derajat celcius. Meskipun kondisi lembab mencapai sekitar 44 persen, namun suhu masih terasa lebih hangat.

Udara panas yang datang dari tekanan atmosfer, yang terhenti di Samudra Pasifik, membuat suhu panas di Jepang begitu tinggi. Diperkirakan kondisi ini akan berlangsung sampai awal Juli, menurut Badan Meteorologi Jepang. 

Cuaca panas berlebih bisa menimbulkan penyakit heat stroke. Hal itu jadi perhatian khusus bagi masyarakat lanjut usia yang cenderung menghindari penggunaan AC.

Terlebih, rumah dengan pondasi kuno cenderung minim sirkulasi udara. Karena memang didesain untuk siap menghadapi musim panas dan musim dingin.

Akhir pekan lalu, terdapat lebih dari 250 orang dilarikan ke rumah sakit Tokyo karena mengidap heat stroke.

3. Rencana Jepang mengatasi krisis energi  

Menurut laporan Associated Press, semenjak Jepang berhenti mengoperasikan sebagian reaktor nuklir karena krisis 2011 di Fukushima, pasokan listrik yang tersedia jadi lebih ketat. Ketatnya pasokan makin terjadi karena berhentinya penggunaan pabrik batu bara, demi program pengurangan emisi karbon.

Adapun rencana Jepang saat ini adalah mendorong untuk mengoperasikan kembali reaktor nuklir lebih banyak, yang telah sesuai dengan standar keselamatan lebih baik dari sebelumnya. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida.

Masalah lainnya, Jepang juga berpotensi mengalami kekurangan impor untuk bahan bakar fosil, di tengah sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Baca Juga: Jepang Janji Danai Pembangunan MRT Jakarta dari HI Sampai Ancol

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya