Israel Serang Gaza, 10 Orang Tewas Termasuk Komandan Jihad Palestina

Anak perempuan berusia 5 tahun tewas dan 55 orang terluka

Tangerang Selatan, IDN Times - Israel kembali lancarkan serangan menggunakan pesawat tempur di samping jalur Gaza, pada Jumat (6/8/2022) waktu setempat. Setidaknya 10 warga termasuk anak kecil dan seorang komandan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) dinyatakan tewas.

Serangan itu menyusul ketegangan Israel-PIJ yang belakangan ini terjadi, tepatnya setelah ditangkapnya pemimpin senior dari Jihad Islam, yaitu Bassam al-Saadi di kota Jenin.

“Musuh telah memulai perang yang menargetkan rakyat kita, dan kita semua memiliki tugas untuk membela diri dan rakyat kita, dan tidak membiarkan musuh lolos dari tindakannya yang bertujuan merusak perlawanan dan keteguhan bangsa,” ujar pernyataan resmi PIJ.

Baca Juga: Kisah Warga Gaza yang Trauma Dihantui Hujan Rudal Israel

1. Setidaknya 55 orang terluka dan 10 orang tewas akibat serangan udara Israel  

PIJ juga menyatakan Taysir al-Jabari, Komandan Brigade al-Quds sekaligus anggota PIJ, tewas dalam serangan udara yang diarahkan ke sebuah apartemen di Menara Palestina di pusat kota Gaza, ujar pernyataan kelompok PIJ.

Sampai saat ini, Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan bahwa setidaknya 10 orang tewas termasuk al-Jabari dan gadis berusia lima tahun. Tercatat 55 orang terluka dan dirawat di rumah sakit akibat serangan tersebut.

Muncul asap mengepul dari gedung lantai tujuh di Kota Gaza. Tim pertahanan sipil bergegas ke tempat kejadian untuk mengevakuasi orang dan memadamkan api yang muncul dari serangan Israel.

“Kami baru saja makan siang hari Jumat dan anak-anak saya sedang bermain. Tiba-tiba sebuah ledakan besar menghantam menara tempat kami tinggal. Kami melarikan diri. Suara itu sangat besar. Kami sangat terkejut karena tempat itu penuh dengan warga sipil. Saya melihat banyak korban yang dievakuasi,” kata seorang warga, dikutip dari Al Jazeera.

Beberapa ledakan terdengar dan terlihat di seluruh Gaza, drone pengintai milik Israel masih terbang di lokasi kejadian. Serangan lainnya juga mengarah ke wilayah selatan Khan Younis, Rafah, dan lingkungan Shejaiya.

Baca Juga: Intelijen Iran Tangkap 10 Anggota ISIS, Diduga Kiriman Israel

2. Hamas sebut serangan udara Israel merupakan kejahatan brutal

Ghazi Hamad, seorang pejabat senior dari Hamas, kelompok yang mengelola jalur tersebut mengatakan, serangan Israel merupakan “kejahatan brutal, pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat kami”, dikutip dari Associated Press.

Hamad mengatakan, “tidak ada pembenaran” dalam serangan tersebut. Faksi-faksi di Palestina memiliki hak untuk membela diri dan melindungi rakyat mereka, dikutip dari Al Jazeera.

Hamad juga menilai, para faksi di Gaza telah berkoordinasi dengan baik secara pertahanan dan sedang menjajaki “pilihan terbaik bagi rakyat Palestina”.

“Saya pikir Israel tidak tertarik pada mediasi apa pun … tidak ada tempat untuk mediasi, tidak ada tempat untuk pembicaraan damai. Rakyat kami sedang menunggu perlawanan Palestina untuk mengambil keputusan dan membalas.” kata Hamad.

Sebelumnya, pasukan Israel mengkonfirmasi bahwa pihaknya menyerang Gaza, sekaligus menambahkan bahwa “situasi khusus telah diumumkan di depan rumah Israel”. Awal pekan ini, pihaknya menutup jalan di sekitar Gaza, lalu mengirim bala bantuan ke perbatasan setelah menangkap seorang anggota senior dari kelompok PIJ di Tepi barat.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan, Israel telah memulai eskalasi terhadap perlawanan di Gaza, dan menilai serangan itu sebagai aksi kejahatan.

“Musuh Israel adalah orang yang memulai eskalasi terhadap perlawanan di Gaza, dan kejahatan baru telah dilakukan, dan memikul tanggung jawab penuh. Perlawanan akan membela rakyat kami di Jalur Gaza dengan segala yang dimilikinya dan akan terus merespons,” kata Barhoum.

Baca Juga: Balas Dendam ke Hamas, Israel Luncurkan 10 Rudal ke Jalur Gaza

3. Menteri pertahanan Israel ingin hilangkan ancaman di perbatasan Gaza  

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada hari Jumat, mengunjungi komunitas di dekat Gaza dan mengatakan, pihak berwenang sedang mempersiapkan “tindakan yang akan menghilangkan ancaman dari wilayah ini”. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut terkait rencana itu.

“Kami akan beroperasi dengan ketahanan internal dan kekuatan eksternal untuk memulihkan kehidupan rutin di selatan Israel, kami tidak mencari konflik, namun kami tidak akan ragu untuk membela warga kami, jika diperlukan.” kata Gantz.

Seorang pejabat PIJ di Gaza, Ahmed Mudalal mengatakan, kelompoknya telah mengajukan tuntutan kepada Israel melalui mediator dari Mesir. Adapun tuntutannya yaitu penghentian serangan di Tepi Barat, pencabutan blokade Gaza, dan membebaskan pemimpin serta anggota PIJ lainnya yang ditahan.

Perlu diketahui, Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade yang ketat di Gaza selama 14 tahun. Para kritikus mengatakan bahwa kebijakan itu sama saja seperti memberi hukuman kolektif bagi masyarakat Palestina di wilayah itu.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya