Joe Biden Tuduh Suriah Tangkap-Penjarakan Jurnalis AS Selama 10 Tahun

Austin Tice dinyatakan hilang di Suriah pada 2012  

Tangerang Selatan, IDN Times - Pemerintah Suriah pada Rabu (17/8/2022) membantah tuduhan Amerika Serikat (AS), bahwa pihaknya telah menahan jurnalis bernama Austin Tice, yang diculik 10 tahun lalu di dekat ibu kota Damaskus.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden meyakini bahwa Tice telah ditahan oleh pemerintah Suriah. Dia juga meminta Damaskus untuk membawa pulang warganya ke AS.

Kementerian Luar Negeri Suriah langsung membantah tuduhan Biden dan menganggapnya sebagai tuduhan tak berdasar.

"Republik Arab Suriah menyangkal telah menculik atau menghilangkan secara paksa setiap warga Amerika yang memasuki wilayahnya atau tinggal di daerah-daerah di bawah kekuasaannya," kata pernyataan itu, dikutip dari Al Jazeera.

1. Tice hilang setelah ditahan di pos pemeriksaan Suriah pada 2012  

Tice adalah mantan marinir AS yang bekerja sebagai fotografer lepas untuk Agence France-Press, McClatchy News, The Washington Post, CBS dan kantor berita lainnya. Dia menghilang setelah ditahan di sebuah pos pemeriksaan wilayah Damaskus, tepatnya pada 14 Agustus 2012.

Bulan lalu, beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang pria (diduga Tice) yang ditahan oleh sekelompok pria bersenjata. Sayangnya, hanya ada sedikit informasi terkait Tice pada video itu. Dia dinyatakan menghilang saat berusia 31 tahun. 

Pernyataan oleh Biden diumumkan saat memperingati 10 tahun hilangnya keberadaan Tice.

“Tidak ada prioritas yang lebih tinggi dalam pemerintahan saya selain pemulihan dan kembalinya orang Amerika yang disandera atau ditahan secara salah di luar negeri,” kata Biden.

Di bawah pemerintahan AS sebelumnya, Donald Trump mengirim seorang pejabat Gedung Putih dalam sebuah misi yang langka ke Damaskus pada 2020. Hal itu bertujuan untuk mencari keberadaan Tice. Namun, misi tersebut tidak terlihat membuahkan hasil.

Pada 2018, Washington menawarkan imbalan senilai 1 juta dolar AS bagi pihak yang memberikan informasi mengenai keberadaan jurnalis itu.

Washington sempat menangguhkan fungsi diplomatiknya di Suriah pada 2012, tepatnya ketika perang saudara meletus di negara tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Kurdi Suriah Pulangkan 700 Mantan Anggota ISIS ke Irak

2. AS melibatkan pejabat Suriah demi memulangkan warganya

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa Roger Cartens akan terus menjalin koordinasi dengan otoritas Suriah untuk misi pembebasan ini. 

Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, mengatakan bahwa pemerintah AS telah mendorong Suriah untuk memulangkan setiap warga negaranya.

Untuk kasus Tice, pemerintahan Biden telah terlibat secara luas, termasuk secara langsung dengan para pejabat Suriah dan melalui pihak ketiga.

“Suriah tidak pernah mengakui menahannya (Tice), kami tidak akan terhalangi dalam upaya kami. Kami akan mengejar setiap jalan untuk mengamankan kembalinya Austin dengan aman,” tambahnya.

3. Suriah sebut AS melanggar hubungan diplomatik 

Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut bahwa AS telah melanggar hubungan konsuler dan diplomatik dengan cara mendukung warga AS untuk memasuki Suriah tanpa izin. 

Di sisi lain, Suriah hanya menerima dialog atau komunikasi resmi dengan Amerika jika pembicaraan bersifat publik dan didasarkan pada penghormatan terhadap prinsip kedaulatan .

Damaskus juga membantah bahwa pihaknya memiliki kontak rahasia dengan pejabat AS mengenai hilangnya warga Amerika.

Sekaligus menegaskan bahwa, "setiap dialog resmi dengan pemerintah Amerika hanya akan dipublikasikan berdasarkan rasa hormat terhadap kedaulatan Suriah".

Selain Tice, terdapat warga Amerika lainnya yang hilang di Suriah, yaitu Majd Kamalmaz. Dia merupakan psikolog asal Virginia yang dinyatakan menghilang di Suriah pada 2017, dikutip dari The Washington Post.

Baca Juga: Pengungsi Suriah di Irak Tak Bisa Pulang akibat Teror Buruh Kurdistan

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya