Korban Tewas akibat Kapal Tenggelam di Suriah Bertambah Jadi 73 Migran

Kapal pengangkut migran kualitasnya buruk  

Tangerang Selatan, IDN Times - Sedikitnya 73 orang tewas akibat tenggelamnya kapal migran di lepas pantai Suriah. Pelayaran itu berangkat dari Lebanon menuju ke Eropa, ujar pernyataan Kementerian Perhubungan Lebanon pada Jumat (23/9/2022).

Kementerian mengatakan, kapal tersebut berlayar menuju ke Eropa dari wilayah Minyeh utara Lebanon pada Selasa (20/9/2022). Adapun penumpang di dalam kapal sekitar 120-150 orang.

Otoritas Suriah mengatakan, pihaknya mulai menemukan mayat di lepas pantai Tartus pada Kamis (22/9/2022) sore waktu setempat.

Baca Juga: Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Suriah, 34 Migran Tewas

1. Kapal pengangkut migran kualitasnya buruk  

Melansir Reuters, krisis ekonomi yang terjadi di Lebanon sejak tiga tahun terakhir, membuat warganya beralih ke Eropa untuk mencari pekerjaan. Aktivitas pelayaran migran yang murah dan buruknya kualitas kapal merupakan penyebab terjadinya musibah itu.

Keluarga Mustafa Misto, seorang pria Lebanon yang berada di kapal bersama istri dan tiga anaknya, menerima belasungkawa di apartemen mereka di lingkungan Bab Al-Ramel, kota di Tripoli utara.

"Kami tidak punya siapa-siapa selain Tuhan,"  kata seorang kerabat lanjut usia ketika menerima duka cita dari para pelayat.

Masyarakat yang takut kerabatnya termasuk di antara korban tewas, terlihat berkumpul di perbatasan Lebanon-Suriah, dimana banyak jasad akan dibawa di kemudian hari.

Menteri Perhubungan Lebanon, Ali Hamiye melaporkan, 20 korban selamat tengah dirawat dirumah sakit Suriah, yang mana kebanyakan mereka adalah warga Suriah. Sekitar satu juta penduduknya tinggal di Lebanon sebagai pengungsi.

Hamiye, warga Palestina yang tinggal di sebuah kamp pengungsi di utara mengatakan, selusin penumpang dari kapal itu berasal dari penghuni kamp-nya.

Dia mengatakan, perahu yang terbuat dari kayu itu ukurannya sangat kecil, sekaligus menambahkan bahwa pelayaran harian itu diadakan oleh penyelenggara yang tidak peduli dengan keselamatan penumpang.

Direktur jenderal pelabuhan Suriah, mengatakan bahwa upaya penyelamatan akan dilanjutkan pada hari Jumat.

Baca Juga: Bulgaria Tangkap 37 Migran Ilegal Asal Suriah

2. Siprus berhasil selamatkan kapal pengangkut migran Lebanon yang terdampar

Insiden lain yang berbeda, otoritas Siprus mengatakan bahwa pihaknya telah menyelamatkan ratusan migran yang telah meninggalkan Lebanon. Kapal tersebut diketahui terdampar di laut.

Pada Senin dan Selasa malam waktu setempat, Siprus mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan, tepatnya beberapa jam setelah dua kapal itu mengeluarkan sinyal marabahaya.

Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Siprus mengatakan, ada 300 penumpang di satu kapal, sedangkan 177 berada di tumpangan lainnya, hingga akhirnya semua korban berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Inggris Akan Percepat Deportasi Migran Ilegal dari Albania

3. Pelayaran migran Lebanon ke luar negeri meningkat dua kali lipat   

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, jumlah orang yang kabur dari Lebanon melalui pelayaran, meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2021, terhitung dari tahun 2020. Pada tahun 2022, terjadi peningkatan lebih dari 70 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Kejadian serupa terjadi pada bulan April, sebuah kapal migran yang berangkat dari dekat Tripoli, tenggelam saat dicegat oleh angkatan laut Lebanon di lepas pantai.

Kapal itu dipenuhi sekitar 80 migran asal Lebanon, Suriah dan Palestina. Adapun 40 penumpang berhasil diselamatkan, 7 lainnya tewas dan sekitar 30 lainnya dinyatakan hilang, dikutip dari BBC.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya