Korut Siap Bertindak Jika Program Nuklirnya Dihalangi AS dan Korsel

Kim Jong Un Kutuk AS dan Korsel karena mengusik negaranya

Tangerang Selatan, IDN Times - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan negaranya siap menindak pihak yang berusaha mencegah program senjata nuklirnya, Rabu (27/7/2022).  

Dirinya juga siap melawan setiap bentrokan militer Amerika Serikat (AS) dan menyebut Korea Selatan (Korsel) berpotensi mendorong terjadinya perang.

Ancaman yang ditimbulkan AS dinilai membuat pihak Pyongyang harus membangun pertahanan negara. Kata Kim dalam pidatonya ketika merayakan hari kemenangan Korut ke-69 saat perang melawan Korsel tahun 1950-53.

“Angkatan bersenjata kami benar-benar siap untuk menanggapi krisis apa pun, dan pencegahan perang nuklir negara kami juga sepenuhnya siap untuk memobilisasi kekuatan absolutnya dengan setia, akurat, dan segera ke misinya,” katanya seperti dikutip dari KCNA.

1. Kim mengutuk AS atas segala tindakan yang mengusik Korut

Korut Siap Bertindak Jika Program Nuklirnya Dihalangi AS dan KorselPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/@POTUS)

Kim saat pidatonya mengatakan AS melanjutkan “tindakan permusuhan ilegal yang berbahaya” dengan Korsel setelah perang. Dirinya juga membenarkan segala tindakannya dengan mengutuk perilaku Washington, dikutip dari Al Jazeera. 

Pidato itu muncul usai para pejabat di Seoul dan Washington mengatakan bahwa Korut telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Menteri luar negeri Korsel pada Rabu mengatakan, Korut kemungkinan akan menghadapi sanksi yang lebih kuat. Salah satunya yaitu membatasi kemampuannya dengan serangan siber apabila terus melanjutkan uji coba senjata nuklir. 

Baca Juga: Korut Klaim COVID-19 Masuk karena 'Alien' di Perbatasan Korsel 

2. Pidato Kim dinilai untuk bangkitkan semangat nasionalisme pasca perang  

Leif-Eric Easley, profesor dari Universitas Ewha di Seoul mengatakan, pidato Kim saat hari kemenangan bisa dinilai sebagai upaya untuk “meningkatkan nasionalisme”, di mana Korut berhasil lanjutkan pembangunan negaranya pasca-gencatan senjata Korsel.

"Retorika Kim menggelembungkan ancaman eksternal untuk membenarkan rezimnya yang fokus secara militer dan berjuang secara ekonomi," katanya dalam email. 

Sebelumnya Korut menuduh AS karena melakukan standar ganda atas kegiatan militer dan berusaha mengejar yang disebut kim sebagai “kebijakan bermusuhan” terhadap Pyongyang. Pada 2019 lalu, pembicaraan denuklirisasi gagal terealisasi karena sanksi yang diberikan begitu ringan.

"Tindakan dupleks AS, yang menyesatkan semua tindakan rutin angkatan bersenjata kita sebagai 'provokasi' dan 'ancaman' sambil mengadakan latihan militer bersama skala besar yang secara serius mengancam keamanan kita, secara harfiah adalah perampokan," kata Kim. 

3. Kim ancam hancurkan Korsel jika berusaha mengganggu Korut

Korut Siap Bertindak Jika Program Nuklirnya Dihalangi AS dan KorselPresiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (kanan) (instagram.com/sukyeol.yoon)

Melansir Reuters, Kim juga mengutuk Korsel di bawah kepemimpinan Presiden baru Yoon Suk-yeol dan mengatakan, setiap upaya yang dilakukan untuk hancurkan negaranya akan mendapat tanggapan keras dan pemusnahan.

"Saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korut sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan AS," kata Kim.

Korut telah melakukan sejumlah rekor tes senjata pada tahun 2022. Bulan Januari lalu, Pyongyang mengatakan telah menguji rudal hipersonik dan meluncur rudal balistik antarbenua (ICBM), serta rudal lain yang diklaim mampu membawa senjata nuklir taktis.

Baca Juga: Korut: AS dan Sekutunya Ingin Capai Supremasi Militer di Asia-Pasifik

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya